KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan perbankan terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat.
Kali ini, komitmen tersebut BRI ditunjukkan melalui sinergi dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah terkait penyediaan dan pemanfaatan jasa serta layanan perbankan.
Sinergi itu ditegaskan dalam penandatanganan nota kesepahaman antara BRI dengan PP Muhammadiyah di Yogyakarta, Rabu (17/7/2024).
Dalam kerja sama tersebut, BRI akan memberikan layanan berupa penggunaan Giro BRI untuk operasional PP Muhammadiyah, amal usaha Muhammadiyah, serta pembayaran gaji dan tunjangan bagi pegawai Muhammadiyah.
Selanjutnya, BRI juga akan menyediakan layanan pinjaman pegawai, fasilitas kredit modal kerja atau bank garansi kepada supplier/vendor/kontraktor rekanan Muhammadiyah, serta fasilitas perbankan lain untuk menunjang kebutuhan transaksi perbankan Muhammadiyah.
Direktur Retail Funding & Distribution BRI Andrijanto mengatakan, kerja sama dengan PP Muhammadiyah merupakan bentuk komitmen BRI dalam menyediakan transaksi yang mudah, nyaman, dan inovatif kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Kerja sama tidak hanya menjadi momentum penting bagi BRI dan PP Muhammadiyah, tetapi juga memperlihatkan dedikasi BRI untuk memberikan layanan terbaik kepada seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Andrijanto dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (20/7/2024).
Andrijanto menambahkan, kerja sama juga diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi, value chain, dan Rekening tabungan giro atau CASA BRI.
Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto Agung menjelaskan bahwa nota kesepahaman akan semakin meneguhkan kerja sama antara PP Muhammadiyah dan BRI yang selama ini sudah terjalin dengan baik.
“Saya berharap, adanya kerja sama antara Muhammadiyah dan BRI dapat membuat kami lebih optimal dalam memajukan bangsa dan negara,” jelas Agung.
Agung menambahkan, Muhammadiyah dan BRI memiliki berbagai kesamaan. Salah satunya adalah sama-sama berdiri pada era kolonialisme. Muhammadiyah berdiri pada 1912 dan BRI dibangun pada 1895.
Berkat kesamaan tersebut, Agung menilai bila kedua belah pihak jadi memiliki banyak pengalaman karena sudah merasakan pahit getirnya mengawal bangsa Indonesia.
Selain itu, tambah Agung, Muhammadiyah dan BRI juga memiliki jaringan cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Muhammadiyah dan BRI sama-sama punya cabang yang banyak. Di kami, amal usaha muhammadiyah banyak dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA ) ada 172. Ini belum termasuk rumah sakit dan lain-lain,” terang Agung.
Agung menambahkan, dari semua persamaan itu, salah satu persamaan terpenting adalah komitmen untuk memajukan rakyat Indonesia.
Adapun dengan jaringan luas yang dimiliki keduanya, kebermanfaatan Muhammadiyah dan BRI jadi sangat dirasakan masyarakat.
“Dalam perkembangan informasi teknologi (IT), BRI semakin terdepan sehingga akan menjadi nilai tambah dalam kerja sama ini,” tutur Agung.