KOMPAS.com - Ada sebagian orang yang terbiasa membuang air panas ke wastafel. Meski tampak sepele, kebiasaan ini ternyata dapat menimbulkan kerusakan pada pipa pembuangan wastafel.
Seperti diketahui, instalasi perpipaan pada wastafel umumnya menggunakan pipa plastik. Anda dapat menggunakan pipa unplasticized polyvinyl chloride (uPVC).
Pipa tersebut dapat menjadi pilihan utama sistem perpipaan di rumah, karena memiliki ketahanan yang telah teruji. Dengan harga yang terjangkau, pipa uPVC kuat dan tahan terhadap korosi.
Sebagai contoh, pipa uPVC Vinilonyang kuat serta bebas timbal mampu menahan panas hingga 60 derajat Celcius. Pipa ini tetap membutuhkan perawatan supaya dapat bertahan lama. Saat membuang air panas, misalnya. Campurkan air panas dengan air dingin atau air biasa untuk menurunkan suhu sebelum dibuang ke wastafel.
Cara lain yang bisa Anda lakukan adalah membuka keran saat akan membuang air panas ke dalam wastafel. Hal ini membuat air menjadi lebih dingin sekaligus membuat pipa menjadi lebih awet.
Dampak selanjutnya dari membuang air panas ke wastafel adalah kerusakan komponen sambungan. Wastafel dan pipa memiliki berbagai komponen, seperti seal karet dan sambungan pipa. Apabila sering terkena paparan air panas, seal karet menjadi lunak dan kehilangan elastisitasnya.
Bahkan, kerusakan pada seal karet dapat menyebabkan kebocoran dan mempercepat kerusakan sistem pada pipa. Akibatnya, air dapat merembes keluar.
Selain seal karet, membuang air panas ke wastafel juga dapat merusak sambungan pipa yang menggunakan perekat. Perekat dapat rusak jika terkena paparan panas terus menerus. Hal ini dapat mempercepat kerusakan pada sambungan pipa.
Selain itu, membuang air panas ke wastafel juga dapat menyebabkan penumpukan lemak dan minyak. Seperti diketahui, air panas kerap digunakan untuk mencuci lemak dan minyak dari panci.
Meskipun dapat dicairkan dengan air panas, lemak dapat mengeras dan menempel pada dinding pipa ketika dingin. Penumpukan lemak dapat menyebabkan penyumbatan serius yang sulit diatasi seiring berjalannya waktu. Hal ini dapat menyumbat aliran air dan berpotensi menyebabkan banjir.
Jika sudah terjadi, Anda harus merogoh kocek lebih dalam untuk membersihkan bagian dalam pipa. Oleh sebab itu, minyak goreng bekas pakai sebaiknya dibuang terpisah di dalam kemasan yang tak lagi terpakai.
Selain itu, Anda juga bisa menyerahkannya ke tempat daur ulang limbah. Hal ini untuk membuat pipa aman dari tumpukan minyak.
Itulah bahaya membuat air panas ke wastafel. Anda harus menghindari kebiasaan membuang air panas ke dalam wastafel agar pipa tetap awet.
Anda dapat mengandalkan pipa uPVC Vinilonyang kuat serta ramah lingkungan untuk kebutuhan sistem perpipaan air di rumah, gedung perkantoran, serta apartemen. Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk Vinilon, Anda bisa mengunjungi lamanwww.vinilon.com.