KOMPAS.com - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, Wali Kota (Walkot) Cilegon Helldy Agustian meresmikan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di SDN 1 Kubang Sepat, Citangkil, Cilegon, Banten, Selasa (23/7/2024).
Helldy mengatakan, imunisasi merupakan pilar utama dalam pelayanan kesehatan primer. Untuk itu, pihaknya memfokuskan imunisasi sebagai pilar transformasi pelayanan kesehatan primer.
“Imunisasi merupakan salah satu program yang dipercepat pelaksanaannya sebagai tindak lanjut perintah dari pusat dalam penanganan polio," ujar Helldy dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa.
Helldy menjelaskan, polio merupakan salah satu penyakit berbahaya yang dapat menular pada anak yang tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit ini.
"Sekali anak terkena polio, tidak pernah bisa disembuhkan. Namun, polio dapat dicegah melalui imunisasi," jelas Helldy.
Helldy menuturkan, Indonesia merupakan negara dengan risiko tinggi penularan polio berdasarkan kategori World Health Organization (WHO).
Oleh karena itu, lanjut Helldy, diperlukan upaya untuk menanggulangi Keadaan Luar Biasa (KLB) dan mencegah meluasnya penularan polio melalui pemberian imunisasi tambahan tetes manis polio.
Helldy menyebutkan bahwa di Provinsi Banten telah ditemukan satu kasus positif polio, tepatnya di Kabupaten Pandeglang.
"Kemungkinan besar Banten akan mengeluarkan peringatan KLB. Sebagai bentuk menjalankan perintah pusat dan kepedulian terhadap anak-anak di Kota Cilegon, kami menggelar PIN Polio," jelas Helldy.
Kepala Dinas Kesehatan Cilegon Drg Ratih Purnamasari menjelaskan, PIN Polio di Kota Cilegon berlangsung hingga 17 Agustus 2024.
"Pemberian PIN Polio dilakukan serentak di seluruh Indonesia mulai hari ini dan dilaksanakan secara bertahap hingga 17 Agustus 2024. Jadi, bukan hanya di SDN 1 Kubang Sepat saja, tapi di seluruh Cilegon," imbuhnya.
Ratih juga menyampaikan target imunisasi di Kota Cilegon, yakni 95 persen dari seluruh anak usia 0-7 tahun, dengan jumlah total 65.399 anak yang akan menerima PIN Polio.
“Walkot Cilegon mengimbau agar target tersebut dapat tercapai 100 persen," kata Ratih.