JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berhasil mencatat laba sebesar Rp 29,9 triliun pada semester I 2024.
Angka tersebut tumbuh 1 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan laba bersih di semester pertama 2023 yang mencapai Rp 29,6 triliun.
Dalam laporan keuangan yang dipaparkan kepada awak media secara daring, Kamis (25/7/2024), Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa pertumbuhan laba bersih BRI pada semester I 2024 ditopang oleh penyaluran kredit perseroan yang tumbuh double digit.
“Total kredit sepanjang semester I 2024 senilai Rp 1.336,78 triliun atau tumbuh 11,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1.202,13 triliun,” ujar Sunarso.
Sunarso menambahkan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) jadi sektor terbesar yang menerima penyaluran kredit dari BRI, yakni sebesar Rp 1.095,6 triliun.
Selain UMKM, BRI juga menyalurkan kredit untuk kategori kegiatan usaha berkelanjutan demi mendorong pengimplementasian environmental, social, and governance (ESG) perseroan sebesar Rp 89,8 triliun pada semester I-2024.
Sementara itu, dana pihak ketiga sepanjang semester I 2024 BRI tercatat sebesar Rp 1.389,6 triliun dengan komposisi CASA sebesar 63,17 persen.
Pencapaian dana murah tersebut tak lepas berkat dukungan sistem perbankan BRI yang dilakukan secara hibrida melalui BRILink dan BRImo.
“BRImo telah digunakan oleh lebih dari 35,2 juta pengguna dengan total volume transaksi mencapai 2.574 triliun atau naik 35,8 persen. Sementara itu, agen BRILink telah menjangkau 61.889 desa atau mengover 80 persen dari total desa. Hingga kuartal II 2024, jumlah agen BRILink tercatat mencapai 993.677 agen dengan volume transaksi Rp 767 triliun,” kata Sunarso.
BRI, tambah Sunarso, juga mencatatkan ruang ekspansi yang lebih besar dengan penurunan loan to deposit ratio (LDR) dari 87,83 persen menjadi 87,19 persen.
Rasio cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) pun menurun dari 5,78 persen menjadi 4,83 persen.
Selain itu, BRI juga berhasil meraih NPL gross sebesar 3,21 persen dan NPL net 0,86 persen pada enam bulan pertama 2024.
Adapun total aset perseroan pada semester I 2024 tercatat di angka Rp 1.977,37 triliun.
“Secara keseluruhan, BRI mencatatkan aset konsolidasi sebesar Rp 1.977,37 triliun atau tumbuh 0,62 persen dari Rp 1.965 triliun. Untuk bank only, aset perseroan mencapai Rp 1.832,75 triliun dengan dana pihak ketiga sebesar Rp 1.389,66 triliun yang terdiri dari giro sebesar Rp 356,85 triliun, tabungan Rp 521,04 triliun, dan deposito Rp 511,766 triliun,” ucap Sunarso.
Dengan pencapaian itu, BRI menunjukkan kinerja yang solid dan pertumbuhan yang berkelanjutan meski menghadapi berbagai tantangan di pasar.