KOMPAS.com - Pencinta otomotif di Tanah Air kembali dimanjakan dengan kehadiran sport utility vehicle asal China besutan GAC Aion lewat lini produk Aion Y Plus. Memiliki desain menarik serta teknologi canggih, EV satu ini diklaim lekat untuk kalangan muda.
Sebelumnya, mobil keluarga tersebut telah diperkenalkan kepada publik bertepatan dengan gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE BSD, Tangerang Selatan (Tangsel) yang berlangsung selama 17-28 Juli 2024.
Menjadi SUV kompak dengan harga terjangkau, kehadiran Aion Y Plus makin menyemarakkan pasar mobil listrik berbasis baterai di Indonesia sehingga lebih beragam.
Model Y Plus sendiri merupakan model pertama yang meluncur di Indonesia dari grup otomotif China, Guangzhou Automobile Group. Grup ini bekerja sama dengan Indomobil Group di rantai niaga di Indonesia, mulai dari manufaktur, penjualan, hingga peningkatan ekosistem energi.
Aion Indonesia pun mengumumkan bahwa 500 unit Aion Y Plus tengah dikirim langsung dari China ke Indonesia.
Hal itu merupakan wujud komitmen Aion Indonesia untuk memenuhi janji pengiriman tepat Waktu kepada konsumen di Tanah Air.
Vice President AION Indonesia Major Qin mengatakan, AION Y Plus hadir ke dunia otomotif nasional dengan keunggulan Magazine Battery dan Architecture Electric Platform (AEP), sebuah desain eksklusif platform listrik murni baru.
“Kami berkomitmen menjaga kualitas dan kehandalan setiap kendaraan, termasuk Aion Y Plus, Aion ES dan Hyptec HT dalam setiap tahapan pengiriman. Memastikan seluruh proses pengiriman electric vehicle (EV) tepat waktu menjadi bukti nyata dari komitmen kami dalam memenuhi ekspektasi konsumen,” ujar Qin dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (2/8/2024).
Pada kesempatan sama, Chief Executive Officer (CEO) Aion Indonesia Andry Ciu mengatakan, sejalan dengan komitmen membawa kecanggihan dan keandalan teknologi GAC Aion ke Tanah Air, pihaknya bakal meresmikan pabrik manufaktur Aion Indonesia di Cikampek, Jawa Barat (Jabar).
Sesuai rencana, lanjut Andry, pabrik manufaktur Aion akan diresmikan pada kuartal pertama 2025.
"Dengan kehadiran pabrik ini, kami yakin Aion Indonesia dapat menghadirkan produk kendaraan listrik kelas dunia untuk Indonesia dan pasar utama di kawasan ASEAN lainnya, serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat,” ujar Andry.
Desain lekat kaum muda
Lini mobil listrik Aion Y Plus memiliki karakteristik unik. Hal ini dapat dilihat dari bentuk lampu depan yang terdiri dari satu garis panjang di bagian paling atas dan enam garis pendek di bawahnya. Ketika dilihat secara frontal, konfigurasi lampu kiri dan kanan tampak seperti sayap mengepak.
Andry menambahkan, model tersebut diberi nama “sayap malaikat” atau angel’s wing.
Andry menilai, desain yang diusung pada Aion Y Plus tergolong modern yang lekat dengan selera kaum muda di Tanah Air.
“Desain lampu belakangnya lebih “main aman” dengan bentuk garis memanjang selebar bodi,” kata Andry.
Selain itu, imbuh Andry, kesan modern juga terlihat dari sisi samping. Lengkung roda depan dan belakang dinaungi cangkang berwarna perak.
Pelek berdiameter 18 inci menggunakan palang lima berbahan aluminium. Terlihat pula gagang pintu depan dan belakang menyatu dengan bodi sehingga menimbulkan kesan ringkas.
Nuansa modern juga terasa pada bagian interior Y Plus. Hal ini dapat dilihat pada sisi dasbornya yang minimalis dengan pengurangan tombol atau kenop fisik.
Berbagai pengaturan sistem dan hiburan terpusat di layar besar dengan sistem sentuh dan geser. Hal ini diharapkan tidak merepotkan pengemudi saat berkendara karena fungsi sederhana, seperti pengaturan suhu AC atau volume audio, harus mengalihkan pandangan ke layar tengah.
Tidak hanya itu, ruang kabin Y Plus yang nyaman juga menjadi nilai tambah. Dengan panjang wheelbase (jarak antara roda depan dan belakang) mencapai 2,75 meter, ruang kabin terasa lebih lega. Terutama, ketika duduk di baris belakang.
Ruang penumpang belakang mencapai 1,02 meter. Adapun jok baris depan bisa direntangkan sampai betul-betul rata. Alhasil, pengguna mobil bisa selonjoran ketika beristirahat di perjalanan.
Kapasitas dan kualitas baterai juga menjadi menjadi daya tarik mobil listrik anyar ini yang sudah dilengkapi magasin sehingga dapat menahan panas hingga 1.400 derajat Celsius.
“Terdapat sistem pendingin yang bisa terus-menerus mengontrol suhu baterai. Pelindung baterai ini disebut-sebut telah diuji coba dengan tembakan peluru. Hasilnya, peluru tidak bisa menembus ke baterai, dan panasnya diredam sistem pendingin. Ini mencegah baterai terbakar,” kata Andry.
Adapun Aion Y Plus Varian Premium menggunakan baterai berkapasitas 63,2 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 490 kilometer.
Andry menjelaskan, jika baterai Aion Y Plus diisi penuh di Jakarta, pengguna bisa pakai mobil ke Bandung, lalu pulang lagi ke Jakarta tanpa mengisi baterai lagi di perjalanan.
“Colokan pengisi daya baterai menggunakan model CCS2 yang lebih jamak dipakai di stasiun pengisian publik. Pemilik juga diberikan pengisi daya rumahan berarus bolak-balik,” imbuhnya.
Keunggulan lain yang ditawarkan Aion Y Plus yakni dibekali perangkat kecerdasan berkendara, seperti pengendali laju adaptif, asistensi laju di kemacetan, rem darurat otomatis, peringatan tabrakan depan, hingga penyelarasan lajur mengikuti marka jalan.
Selain itu, Aion Y Plus juga dapat dioperasikan dengan mode satu pedal yang bisa mengisi daya baterai ketika mengurangi kecepatan.