Advertorial

Jadi Primadona di Provinsi Banten, Investasi di Kota Cilegon Capai Rp 21,734 Triliun

Kompas.com - 05/08/2024, 16:38 WIB

KOMPAS.com – Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang dirilis awal Agustus 2024 menunjukkan bahwa Kota Cilegon menjadi primadona bagi investor untuk menanamkan modalnya di Provinsi Banten selama semester I 2024.

Dalam laporan tersebut, diketahui bahwa realisasi investasi di Kota Cilegon pada semester I 2024 mencapai Rp 21,734 triliun. Kemudian, disusul Kabupaten Tangerang sebesar Rp 11,881 triliun, Kabupaten Serang Rp 10,438 triliun, Kota Tangerang Rp 8,696 triliun, Kota Tangerang Selatan Rp 4,277 triliun, Lebak Rp 605,8 miliar, Pandeglang Rp 406,2 miliar, dan Kota Serang Rp 212 miliar.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cilegon Hayati Nufus mengaku senang dengan capaian tersebut.

Ia menjelaskan, target investasi di Kota Cilegon sepanjang 2024 berada di kisaran Rp 14 triliun. Namun, pada semester I 2024, investasi yang terealisasi sudah mencapai Rp 21,734 triliun atau 154,74 persen dari target. 

"Berdasarkan data triwulan I 2024, investasi yang masuk sebesar Rp 8,299 triliun. Pada triwulan II, naik menjadi Rp 13,435 triliun sehingga jumlahnya mencapai Rp 21,734 triliun. Ini sungguh luar biasa," kata Nufus dalam rilis pers yang diterima Kompas.com Senin (5/8/2024).

Nufus menjelaskan, pada triwulan I, investasi besar datang dari PT Lotte Chemical Indonesia yang menambah investasi sebesar Rp 3,31 triliun. Lalu, ada PT Chandra Asri Pacific sebesar Rp 1,487 triliun dan PT Indo Raya Tenaga sebesar Rp 1,026 triliun.

"Pada triwulan II, investasi besar datang dari PT Krakatau Posco yang mencapai Rp 6,684 triliun. Kemudian, PT Lotte Chemical Indonesia menambah lagi sebesar Rp 2,240 triliun dan PT Indo Raya Tenaga juga menambah lagi sebesar Rp 1,303 triliun," ungkap Nufus.

Minat tinggi investasi ke Kota Cilegon, kata Nufus, karena kota ini merupakan pintu gerbang Pulau Jawa. Selain itu, faktor lingkungan yang kondusif juga menjadi penentu karena kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon selama ini selalu mendukung investasi masuk.

"Contohnya, hubungan harmonis antara pemerintah dan industri yang selama bertahun-tahun. Kami juga punya program Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) yang selalu didukung perusahaan. Kami selalu menyambut baik datangnya investasi. Mulai dari izin sampai berdiri, kami kawal asalkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan," paparnya.

Analis Kebijakan Ahli Muda, Kelompok Kerja (Pokja) Promosi Penanaman Modal pada DPMPTSP Kota Cilegon, Safiudin, menjelaskan, sebagian besar investasi yang masuk ke Kota Cilegon merupakan pengembangan dari investasi yang sudah ada.

"Contohnya, Lotte. Perusahaan ini memiliki target investasi sebesar Rp 150 triliun sampai tahap produksi. Kenapa nilainya besar? Karena saat ini masih dalam tahap konstruksi berupa bangunan dan mesin, belum sampai tahap produksi. Pada tahap (pembangunan) ini, penyerapan tenaga kerja masih cukup tinggi," katanya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau