KOMPAS.com - Tiga seniman, yakni Clasutta, Zita Nuella, dan Tusita Mangalani, membuka pameran perdana bertajuk “Ad Maiora” di D Gallerie, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat (12/7/2024). Pameran ini telah berlangsung selama tiga minggu pada 13 Juli hingga 1 Agustus 2024.
AdapunAd Maiora menampilkan tiga rangkaian seri lukisan hasil karya masing-masing seniman. Melalui medium cat minyak, arang, cat akrilik, manik, dan sulam, pameran ini tidak hanya menyuguhkan ragam eksplorasi media di atas kanvas, tetapi juga menghadirkan pemikiran intim dari para seniman.
Mulai dari pengamatan pribadi Clasutta tentang rutinitas di tempat kerja, renungan introspektif Zita Nuella terkait rasa sepi, hingga cara Tusita Mangalani menghadapi kegaduhan pikirannya, telah menjadi karya yang dapat dinikmati. Setiap warna dan sapuan kuas membangun narasi visual tentang hal besar yang dibangun dari himpunan hal kecil, seperti pengalaman sehari-hari.
Clasutta mengatakan, narasi visual tersebut selaras dengan gagasan Ad Maiora.
“Kami tergerak oleh frasa ‘Ad Maiora Natus Sum’ yang berarti ‘kita dilahirkan untuk mencapai hal-hal yang lebih besar’. Sebagai pendatang baru, kami sadar bahwa cita-cita besar di bidang seni rupa harus disertai dengan kegigihan. Selama setahun ini, kami belajar menjembatani perbedaan dan mengasah kemampuan profesional dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang kami perbaiki secara konsisten,” ujar Clasutta dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (9/8/2024).
Ad Maiora sekaligus menutup rangkaian program inkubasi seniman Atreyu Moniaga Project: Mixed Feelings yang ketujuh.
Penggagas Atreyu Moniaga Project (AMP), Atreyu Moniaga, mengatakan, proyek tersebut menandai satu dekade AMP sebagai inisiatif independen dengan misi untuk mendukung seniman muda memasuki dunia seni dan kreatif di Jakarta.
“Sebagai manusia, kita sering merasa cepat puas dan takut untuk memiliki ambisi besar karena kita merasa tidak punya kemampuan yang cukup,” kata Atreyu.
Ia menambahkan, proyek tersebut mengingatkan dirinya bahwa sukses tidak hanya diukur dari kemampuan teknis. Tak kalah penting, bergantung dari kemampuan melampaui perjalanan untuk bertumbuh.
“Berarti, (kita) harus berani untuk keluar dari zona nyaman dan mau terus belajar memperbaiki diri,” imbuhnya.
Proses inkubasi dan pameran Atreyu Moniaga Project: Mixed Feelings – Ad Maiora turut melibatkan Nin Djani, Wilhemus Willy, Venerdi Handoyo, dan Joshua Agustinus Andrias sebagai kolaborator.
Acara pembukaan pameran akan diisi dengan sambutan dan sesi tur galeri bersama seniman beserta Christie Leonardi, Jayne Oentoro, Mandy CJ, Mbetand, Nikolas Adia, Raihan Prabowo, Rizkyamom, Shuxxi, dan Vicky Angkasa.
Best Regards,