KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan (Sulsel) berpesan agar masyarakat kondusif menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Ketua Umum MUI Sulsel Profesor KH Najamuddin menjelaskan, berbagai pihak dapat berkolaborasi menjaga situasi Pilkada 2024 tetap damai serta bebas dari praktik yang dapat merusak integritas demokrasi.
"Setiap pihak harus menjaga kedamaian supaya pilkada dapat berjalan lancar tanpa kekacauan,” ujar Prof KH Najamuddin dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (20/8/2024).
Prof KH Najamuddin juga mengimbau masyarakat untuk menghindari politik uang yang kerap mewarnai proses pilkada. Dalam agama Islam, sogokan dikenal dengan istilah rashwa. Tindakan ini, kata dia, dilarang dalam ajaran agama.
"Nabi Muhammad SAW mengatakan, orang yang menyogok dan menerima sogokan di neraka semua," tambahnya.
Dalam menentukan pilihan, Prof KH Najamuddin juga menganjurkan masyarakat untuk berpegang pada nilai-nilai agama. Menurutnya, nabi menganjurkan bahwa kalau masyarakat bingung dengan pilihan calon kepala daerah, mereka bisa melaksanakan shalat istikharah.
Terkait kriteria pemimpin yang ideal untuk Sulsel, Najamuddin menegaskan pentingnya memilih pemimpin beragama Islam, jujur, dan memiliki rekam jejak yang baik.
"Kriteria pemimpin yang bagus untuk Sulsel bagi orang beragama Islam ya harus Islam, kemudian jujur, memiliki rekam jejak bagus, dan mementingkan masyarakat," tuturnya. (KOMPAS.com/REZA RIFALDI)