KOMPAS.com – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof Zudan Arif Fakrulloh mengunjungi Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pelayanan Inseminasi Buatan dan Produksi Semen (PIBPS) serta UPT Pembibitan Ternak dan Hujan Pakan Ternak milik Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Selasa (20/8/2024).
Didampingi Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sulsel Ninuk Triyanti Zudan, Prof Zudan juga turut mengunjungi Kebun Raya Pucak. Tak hanya itu, Prof Zudan juga melakukan penanaman pala dan kakao di kawasan Pucak.
Menurut Prof Zudan, Pucak merupakan kawasan pengembangan yang bagus. Dengan laboratorium yang dimiliki, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dapat mengembangkan pembibitan hewan ternak dalam jumlah banyak melalui metode inseminasi buatan.
"Hari ini, kami melihat inseminasi buatan yang ada di Sulsel. Di sini, sapi dan kerbau berasal dari bibit unggul," kata Prof Zudan dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (21/8/2024).
Prof Zudan menjelaskan, pengembangan dilakukan pada ternak yang memiliki keunggulan dan keunikan. Di UPT tersebut, satu sapi jantan yang menghasilkan sperma dapat disuntikan ke 200 ekor sapi betina.
"Ini bisa menjadi tempat pengembanganbiakan bibit unggul yang dikirim ke berbagai daerah di seluruh Indonesia. Ini kemajuan yang dimiliki Sulsel," katanya.
Dalam kunjungan itu, Prof Zudan dan rombongan disambut Kepala UPT Pelayanan Inseminasi Buatan dan Produksi Semen Ir H Nuryadi dan Asisten II Kabupaten Maros Abdul Azis.
"Saya mengapresiasi perhatian Pak Pj Gubernur yang melihat Kabupaten Maros. Daerah kami cukup potensial. Apalagi, Kabupaten Maros dan Kota Makassar bertetangga. Kami bisa menyediakan kebutuhan dan menjadi penyangga kebutuhan pangan," kata Abdul Azis.
Laboran UPT Inseminasi Buatan dan Produksi Semen Dinas Peternakan Sulsel Siti Farida mengatakan, UPT tersebut memproduksi bibit sapi Bali, Limosin, dan Simental, serta kerbau belang Toraja.
Siti berharap, dukungan Prof Zudan dapat semakin meningkatkan produksi sperma hewan ternak di masa mendatang.
"Straw (semen) ini bisa dijual ke seluruh Indonesia karena sudah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI)," ujarnya.
Selain pusat pengembangbiakan hewan ternak, UPT tersebut juga menjadi tempat edukasi bagi mahasiswa dan pelajar.
Salah satu siswi SMK Negeri 4 Sidrap yang melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di tempat tersebut, Mutmainnah, mengaku mendapatkan banyak pengetahuan.
"Saya mendapat ilmu tentang pemberian pakan, pemberian vitamin, sanitasi, pengukuran dan tentang hijauan pakan selama PKL di sini," ujarnya.