KOMPAS.com - Wahana Visi Indonesia (WVI) kembali menggelar program “SGI Dream Class” untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air.
Adapun program SGI Dream Class fokus memberikan bantuan perangkat digital serta laptop ke beberapa sekolah yang membutuhkan dukungan untuk kegiatan belajar mengajar.
Sebelumnya, WVI berhasil mendapatkan penghargaan Derap Kerjasama Jakarta (DKJ) Award 2024 di bidang pendidikan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta.
SGI Dream Class edisi ketiga itu dilaksanakan di area Jakarta Utara (Jakut). Kawasan ini dipilih lantaran merupakan lokasi padat penduduk dengan kondisi kerentanan sosial ekonomi tinggi.
Tahapan program SGI Dream Class dilakukan sejak Juni 2024. Program ini diawali dengan melakukan penilaian awal ke beberapa sekolah yang direkomendasikan Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Pendidikan tingkat kecamatan. Selanjutnya, dilakukan kegiatan serah terima kepada pihak sekolah dampingan.
Zonal Program Manager WVI Johny Noya mengatakan, pihaknya menghargai komitmen Seoul Guarantee Insurance (SGI) untuk mendukung upaya mewujudkan hidup utuh sepenuhnya bagi anak dalam bidang pendidikan.
“Penghargaan yang sama kami berikan atas dukungan pemerintah dan pihak sekolah sebagai partisipan, dari guru dan peserta didik, yang juga berkewajiban untuk merawat dan memelihara perangkat digital yang telah diberikan. Semoga perangkat digital ini membawa manfaat untuk jangka panjang,” ujar Johny dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (28/8/2024).
Untuk diketahui, program tersebut melibatkan pemerintah di bagian kepala pelaksana pendidikan tingkat kecamatan yang turut merekomendasi sekolah yang membutuhkan dukungan perangkat digital.
Pihak sekolah sebagai partisipan memiliki kewajiban untuk memelihara serta merawat perangkat digital yang telah diberikan oleh SGI.
“Peserta didik dalam program SGI juga melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang wajib mereka lakukan dengan memanfaatkan semaksimal mungkin bantuan yang telah diberikan,” kata Johny.
Johny melanjutkan, SGI Dream Class ditujukan sebagai tindak lanjut dalam upaya mengatasi masalah implementasi teknologi pada bidang pendidikan di Indonesia yang masih tertinggal.
Hal itu dikarenakan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan kemampuan teknologi siswa dan guru masih terbilang kurang.
Survei Technology-Driven Education di Indonesia pada 2022 menganalisis kesiapan teknologi Indonesia di antara negara-negara lain. Hasilnya, hanya 16 persen sekolah di Indonesia yang punya akses terhadap perangkat komputer.
Angka tersebut merupakan yang terendah di antara negara-negara lain di Asia Tenggara. Survei tersebut juga menunjukkan hanya 18 persen rumah tangga atau keluarga yang memiliki perangkat komputer pribadi.
“Hasil survei itu menunjukkan bahwa masih banyak peserta didik di Indonesia yang tidak memiliki sumber daya yang memadai pada infrastruktur TIK di rumah dan sekolah sehingga menghambat kapasitas mereka dalam menguasai literasi digital,” terangnya.
Kasatlak Pendidikan Jakut Sujaelani pun mengaku bersyukur atas upaya WVI dan SGI dalam mendukung anak-anak di wilayah Jakut.
Ia menilai, dukungan tersebut memberi harapan kepada anak-anak peserta didik di wilayah Jakut.
“Pada 2045, anak-anak ini akan menjadi generasi produktif. Perangkat digital yang diberikan sangat bermanfaat dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di sekolah. Ini adalah satu tujuan atau visi Dinas Pendidikan dalam mewujudkan kualitas pendidikan tuntas berkualitas tanpa melihat sekolah swasta atau sekolah negeri,” kata Sujaelani.
Pada kesempatan sama, Chief Officer of Jakarta Representative Office - Seoul Guarantee Insurance, Sanghoon-Oh, mengatakan, SGI terus berkomitmen mendukung sektor pendidikan di Indonesia.
“SGI Dream Class Batch 3 merupakan wujud komitmen nyata yang dilakukan untuk mengambil bagian dalam pengembangan dunia pendidikan serta memperlengkapi generasi masa depan Indonesia di dunia pendidikan,” ujarnya.
Kembangkan life skill
Dukungan berupa perangkat komputer untuk sejumlah sekolah di kawasan Jakut diakui bermanfaat oleh para siswa. Hal ini dirasakan oleh salah satu siswa, Farel.
Berkat bantuan WVI tersebut, ia dapat mengembangkan keterampilan serta memperoleh ilmu di bidang digital marketing dan life skill.
Tidak hanya itu, dukungan WVI sebelumnya juga dapat membantu siswa memperdalam ilmu akuntansi di SMK.
“Saya dan teman-teman mengucapkan terima kasih kepada WVI dan SGI karena telah memberikan fasilitas yang sangat kami butuhkan,” ungkap Farel.
Salah satu guru SD di Jakut, Ahmad, juga mengungkapkan rasa syukur atas bantuan komputer dari WVI dan SGI.
Menurutnya, buku cetak saja tidak cukup sebagai bahan penunjang kegiatan belajar mengajar.
“Program SGI Dream Class bikin pengetahuan anak-anak semakin baik. Belajar hal baru di kelas bisa pakai laptop. Misalnya, belajar menggunakan medium video sehingga anak-anak lebih mudah memahami pelajaran yang diberikan,” kata Ahmad.