Kabar lpdb-kumkm

Koperasi Buana Jaya Melesat dengan Dukungan Dana Bergulir LPDB-KUMKM

Kompas.com - 02/09/2024, 18:07 WIB

KOMPAS.com – Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) membutuhkan perkuatan permodalan atau suntikan pembiayaan untuk menjalankan usaha.

Permodalan tersebut digunakan untuk menopang, mengembangkan, dan meningkatkan usaha koperasi, serta memenuhi kebutuhan anggota. Modal yang cukup juga dapat memaksimalkan layanan, serta mendukung usaha yang mendatangkan keuntungan, kesejahteraan, dan kemakmuran anggota.

Salah satu lembaga pembiayaan yang dipercaya pemerintah dalam menyalurkan pinjaman kepada koperasi dengan sumber dana dari APBN adalah Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

Sebagai satuan kerja Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), LPDB-KUMKM menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam mengelola dana bergulir untuk mencapai tujuan dan menghasilkan manfaat berkelanjutan bagi koperasi.

Salah satu penerima manfaat dana bergulir LPDB-KUMKM adalah Koperasi Konsumen Buana Jaya Berkarya di Provinsi Sulawesi Tengah.

Berlokasi di Jalan Trans Sulawesi Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, koperasi yang berdiri pada 2007 itu kini memiliki satu kantor pusat dan sembilan kantor cabang yang tersebar di wilayah Sulawesi Tengah. Per Januari 2024, koperasi tersebut memiliki total 65 karyawan dan 6.473 anggota.

Ketua Koperasi Konsumen Buana Jaya Berkarya I Wayan Hartono menuturkan, pihaknya pertama kali mengetahui LPDB-KUMKM melalui sosialisasi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Parigi Mautong serta Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Tengah.

Lebih lanjut, Hartono berkata, informasi mengenai pinjaman dengan tarif layanan rendah dan terjangkau ditindaklanjuti dengan mengajukan permohonan pinjaman ke LPDB-KUMKM. Pada Juli 2010, koperasi mendapat pinjaman pertama, lalu kembali mendapatkan pinjaman kedua dari LPDB-KUMKM pada 2023.

Ia menambahkan, pinjaman tersebut diperuntukkan bagi pengembangan dan peningkatan usaha koperasi. Suntikan permodalan dari LPDB-KUMKM menjadi pilihan terbaik jika dibandingkan lembaga pembiayaan lain karena pengajuan hingga pencairan dana bergulir tidak dipungut biaya.

"Selain itu, dalam pencairannya, koperasi dapat melakukan sesuai domisili sehingga menghemat biaya dan waktu karena tidak perlu datang ke kantor pusat LPDB-KUMKM di Jakarta. Hal itu sangat membantu dan memangkas biaya, khususnya bagi koperasi-koperasi yang baru berkembang," kata Hartono dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (2/9/2024).

Berkat pinjaman dana bergulir LPDB-KUMKM, Koperasi Konsumen Buana Jaya Berkarya mengalami dampak positif dan signifikan, khususnya dari usaha penjualan pakan ternak dan barang elektronik. Modal tersebut telah mendongkrak pendapatan dan meningkatkan aset-aset koperasi.

"Ke depan, koperasi berencana menambah sumber dana dengan mengajukan kembali pinjaman ke LPDB-KUMKM. Selain usaha simpan pinjam, penjualan pakan ternak, barang elektronik, dan furnitur, usaha produktif lainnya, seperti peternakan ayam petelur akan segera dikembangkan dalam waktu dekat. Hal ini diharapkan dapat mengalami kemajuan pesat seperti usaha-usaha lainnya," ucap Hartono.

Selain dukungan permodalan LPDB-KUMKM, Hartono mengungkapkan, perkembangan teknologi juga banyak membantu Koperasi Konsumen Buana Jaya Berkarya dalam melayani anggota. Kehadiran aplikasi digital "SAKTI MANDIRI" diharapkan dapat menjawab tantangan zaman dan mendorong koperasi untuk maju dan bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya.

"Dana bergulir menjadikan Koperasi Konsumen Buana Jaya Berkarya sebagai mitra terbaik negara dan masyarakat Indonesia. Harapannya, koperasi di Indonesia mendapat manfaat setelah mengakses dana bergulir dan memberi dampak lebih luas kepada anggota dan masyarakat. Koperasi juga diharapkan mengambil peran dan berkontribusi besar terhadap pembangunan ekonomi nasional sehingga dapat membangun Indonesia lebih baik lagi di masa depan," tutur Hartono.

Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan, pihaknya akan terus mengupayakan dan mendorong pelaku usaha koperasi untuk mengakses pinjaman atau pembiayaan LPDB-KUMKM. Melalui kerja sama dengan LPDB-KUMKM, koperasi mendapat dukungan finansial untuk peningkatan produksi dan produktivitas usahanya.

Selain itu, lanjut Supomo, upaya LPDB-KUMKM dalam bertransformasi digital diharapkan dapat memaksimalkan layanan sehingga dapat lebih efisien, efektif, dan transparan. Transformasi digital dan inovasi juga semakin ditingkatkan guna memberi kemudahan, fleksibilitas, dan akuntabilitas dalam bisnis proses penyaluran dana bergulir.

"Dengan adanya pembiayaan yang terjangkau dan berkelanjutan dari LPDB-KUMKM, koperasi-koperasi di Indonesia diharapkan berkembang lebih mandiri dan berkelanjutan, serta memperluas dampak positif pada sektor ekonomi. Koperasi juga akan dihadapkan dengan tantangan-tantangan ekonomi. Dengan modal cukup dan terbuka akses pasar serta pembiayaan LPDB-KUMKM, diharapkan dapat memperkokoh usaha anggota guna mencapai kesuksesan koperasi ke depan," tutur Supomo.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau