Advertorial

Optimalkan Digitalisasi, BPJS Kesehatan Raih Dua Penghargaan Asian Technology Excellence Awards 2024

Kompas.com - 06/09/2024, 15:32 WIB

KOMPAS.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berhasil meraih dua penghargaan bergengsi pada ajang the Asian Technology Excellence Awards 2024 yang diinisiasi oleh The Asian Business Review, Kamis (5/9/2024).

Penghargaan pertama adalah Indonesia Technology Excellence Award for Information Management–Healthcare for i-Care JKN–Indonesia's National Health Insurance Program Electronic Health Record Retrieval System.

Penghargaan tersebut diberikan karena BPJS Kesehatan dinilai sukses mengembangkan i-Care JKN.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan, i-Care JKN adalah inovasi untuk memudahkan tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan yang cepat dan efisien berdasarkan riwayat kesehatan peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Lewat inovasi itu, tenaga medis juga dapat mengakses informasi kesehatan secara real-time sehingga dapat merencanakan dan memberikan pengobatan yang lebih tepat dan efektif.

"Penghargaan ini membuktikan bahwa sistem informasi jaminan kesehatan kami tidak hanya efektif, tetapi juga berstandar internasional. i-Care JKN memungkinkan tenaga medis untuk memperoleh data akurat dan terkini yang berperan penting dalam pengambilan keputusan medis. Data itu nantinya diberikan kepada peserta JKN," ujar Ghufron dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (6/9/2024).

Selain tenaga medis seperti dokter, tambah Ghufron, i-Care JKN juga dapat diakses peserta JKN melalui aplikasi Mobile JKN.

Berkat itu, peserta JKN dapat dengan mudah melihat riwayat pelayanan yang diberikan di fasilitas kesehatan, baik tingkat pertama maupun lanjutan.

Ghufron berharap, inovasi i-Care JKN yang dihadirkan BPJS Kesehatan bisa menciptakan pelayanan yang mudah, cepat, dan setara.

“Selain manfaat bagi tenaga medis, i-Care JKN juga memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antardokter, terutama ketika pasien diarahkan ke dokter atau spesialis lain. Aplikasi ini juga terhubung dengan aplikasi P-Care dan SIM RS melalui skema bridging. Ini jadi memungkinkan pertukaran informasi yang lebih lancar antarpenyedia layanan kesehatan,” kata Ghufron.

Penghargaan kedua adalah Indonesia's Technology Excellence Award for Mobile–Healthcare for FIT with Mobile JKN and Teleconsulting with Mobile JKN Healthcare.

Penghargaan itu diberikan kepada BPJS Kesehatan atas inovasi Mobile JKN. Aplikasi ini dirancang untuk mendukung layanan kesehatan berbasis digital.

Mobile JKN juga memiliki berbagai macam fitur layanan yang bisa diakses oleh peserta, salah satunya adalah konsultasi jarak jauh.

Layanan konsultasi jarak jauh itu memungkinkan peserta yang memiliki keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan untuk tetap mendapatkan pelayanan kesehatan dengan mudah melalui smartphone.

"Aplikasi Mobile JKN menjadi salah satu contoh bahwa teknologi dapat mempermudah akses ke layanan kesehatan. Dengan adanya aplikasi ini, peserta JKN dapat mendapatkan layanan kesehatan yang mudah, masuk lewat konsultasi kesehatan. Peserta jadi tidak terikat tempat dan waktu," terang Ghufron.

Ghufron menambahkan, kedua penghargaan untuk pihaknya membuktikan bahwa BPJS Kesehatan terus memanfaatkan teknologi dalam mengoptimalkan layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan meningkatnya kebutuhan akan layanan kesehatan yang mudah dan cepat, BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus mengembangkan aplikasi Mobile JKN. Langkah ini diambil agar BPJS Kesehatan dapat memenuhi ekspektasi dan kebutuhan masyarakat.

Ghufron meyakini, ragam inovasi yang dihadirkan oleh pihaknya, termasuk aplikasi Mobile JKN, dapat menjadi kunci dalam upaya transformasi layanan kesehatan di Indonesia.

"Kedua penghargaan ini bukan hanya menjadi bukti BPJS Kesehatan yang telah mengimplementasikan teknologi, tetapi juga menegaskan komitmen kami dalam meningkatkan kualitas layanan jaminan kesehatan di Indonesia. Melalui inovasi, BPJS Kesehatan berusaha untuk menjawab tantangan dalam memastikan akses layanan kesehatan yang lebih baik bagi seluruh peserta JKN," tutur Ghufron.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau