Advertorial

Dari Dokter PTT hingga Calon Rektor, Begini Perjalanan Inspiratif Prof Ari Fahrial Syam Menuju Puncak Kepemimpinan UI

Kompas.com - 16/09/2024, 09:00 WIB

KOMPAS.com - Universitas Indonesia (UI) melakukan seleksi pemilihan calon rektor periode 2024-2029. 

Saat ini, Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor (P3CR) telah menetapkan tujuh kandidat Rektor UI yang berasal dari berbagai fakultas.

Salah satu nama yang masuk dalam bursa tersebut adalah Dekan Fakultas Kedokteran UI (FKUI) Prof Dr dr H Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB FINASIM FACP. 

Masuknya nama Prof Ari sebagai kandidat Rektor UI karena ia dinilai memiliki nilai tambah antara pengalaman lapangan, keahlian medis, kepemimpinan akademis, dan visi internasional.

Prof Ari punya latar belakang pengalaman yang beragam, mulai dari dokter pegawai tidak tetap (PTT) di daerah terpencil, Ketua Dekan-Dekan Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Indonesia, hingga Ketua Dekan-Dekan Fakultas Kedokteran se-Asean.

Dirinya juga memiliki pemahaman mendalam tentang tantangan dan potensi dalam sistem pendidikan tinggi di Indonesia. 

Untuk diketahui, Prof Ari pernah terlibat sebagai anggota tim gugus tugas pengendalian Covid-19. Keikutsertaannya di gugus ini mencerminkan kepeduliannya terhadap mahasiswa sekaligus komitmen untuk membantu pemerintah dalam menangani pandemi. 

Selain itu, Prof Ari sering kali memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat luas melalui berbagai platform. 

Atas kontribusinya itu, beliau diberikan penghargaan oleh UI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai edukator dan tim pakar medis nasional dalam penanganan Covid-19.

“Seorang dokter adalah profesi pengabdian. Itu yang harus ditanamkan sejak belajar," ujar Prof Ari dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (15/9/2024).

Pernyataan Prof Ari tersebut merupakan cerminan dari filosofinya dalam memimpin dan mengajar. 

Hal itu juga menjadi bukti dari komitmennya untuk membentuk generasi profesional yang tidak hanya ahli dalam bidangnya, tetapi juga memiliki dedikasi tinggi untuk melayani masyarakat.

Latar belakang dan pendidikan

Meski saat ini Prof Ari merupakan salah satu tokoh yang berpengaruh di bidang kedokteran Tanah Air, uniknya ia tidak terlahir dari keluarga dengan latar belakang serupa.

Prof Ari terlahir dari keluarga yang bermatapencaharian sebagai pedagang Tanah Abang, Jakarta, pada 19 Juni 1966. Berkat itu, ia mewarisi spirit entrepreneur

Belia berhasil menyelesaikan pendidikan dokter umumnya di FKUI pada 1990. Kariernya di dunia kedokteran dimulai dari bawah, yakni sebagai dokter PTT di daerah terpencil di Jambi. 

Ia kemudian menempuh pendidikan spesialis ilmu penyakit dalam yang diselesaikan pada 2000.

Setelah itu, ia langsung melanjutkan pendidikannya untuk mendapatkan gelar Master of Molecular Biology di University of Queensland, Australia, pada 2001. 

Usai 10 tahun berselang atau tepatnya pada 2011, Prof Ari juga menyelesaikan program doktor Ilmu Biomedik di FKUI, Jakarta. 

Ia pun menandai pencapaian tertingginya dalam dunia akademik ketika ia resmi diangkat menjadi Guru Besar FKUI pada 2018.

Karier dan pencapaian

Sejak menjabat sebagai Dekan FKUI pada 2017, Prof Ari juga dipercaya untuk menjadi Ketua Dekan-Dekan Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia. 

Prof Ari Fahrial Syam menawarkan kombinasi unik antara pengalaman lapangan, keahlian medis, kepemimpinan akademis, dan visi internasional. Dengan latar belakangnya yang beragam - mulai dari dokter PTT di daerah terpencil hingga menjadi Ketua Dekan-Dekan Fakultas Kedokteran PTN se-Indonesia dan ketua Dekan-Dekan Fakultas Kedokteran se-Asean - Prof. Ari memiliki pemahaman mendalam tentang tantangan dan potensi dalam sistem pendidikan tinggi Indonesia. Dok. Istimewa Prof Ari Fahrial Syam menawarkan kombinasi unik antara pengalaman lapangan, keahlian medis, kepemimpinan akademis, dan visi internasional. Dengan latar belakangnya yang beragam - mulai dari dokter PTT di daerah terpencil hingga menjadi Ketua Dekan-Dekan Fakultas Kedokteran PTN se-Indonesia dan ketua Dekan-Dekan Fakultas Kedokteran se-Asean - Prof. Ari memiliki pemahaman mendalam tentang tantangan dan potensi dalam sistem pendidikan tinggi Indonesia.

Dalam organisasi profesi, ia menjabat sebagai Ketua Umum PB Perhimpunan Gastroenterologi Indonesia periode 2023-2026.

Pengalaman kepemimpinannya mencakup berbagai posisi penting. Berikut detailnya.

  • President of ASEAN Medical School Network (2018-2020).
  • Regional Ambassador of Association of Academic Health Centre International South East Asia (2018-2023).
  • Ketua PAPDI Jaya (2012-2017).
  • Wakil Ketua I PB PAPDI (2012-2017).
  • Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (2016-2023).
  • Anggota Dewan Pertimbangan PB IDI (2018-sekarang).
  • Wakil Ketua 1 Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) (2019-sekarang).

Prestasi akademik dan penelitian

Prof Ari dikenal aktif dalam penelitian dan publikasi ilmiah. Hingga Agustus 2024, ia telah mempublikasikan sebanyak 129 artikel internasional di Scopus sebagai penulis utama atau penulis pendamping dengan sitasi di Google Scholar sebanyak 4.324 artikel. 

Prestasi penelitiannya diakui dengan berbagai penghargaan. Berikut penghargaan yang telah Prof Ari raih.

Peneliti terbaik bidang gastroenterologi pada Konferensi Kerja Nasional PGI-PEGI-PPHI Balikpapan 2006.

  • Travel Award pada Seoul International Digestive Disease Weeks 2007.
  • Pemenang penghargaan artikel pada jurnal internasional DRPM UI 2006 dan 2008.
  • Juara II lomba Pagelaran Penelitian untuk Kategori Staf bidang Klinik, Lomba Penelitian, dan Poster penelitian FKUI 2011.
  • Peneliti terbaik menurut Webometrics (peringkat 405 di Indonesia) pada 2017.
  • Tanda Kehormatan Presiden RI Satyalencana Karya Satya XX Tahun 2019.
  • Penghargaan Juara 1 sebagai Warga UI yang Berkontribusi dalam Upaya Penanggulangan Wabah Covid-19 untuk kategori individu dan kategori pencerdasan edukasi pada 2019.
  • 500 besar peneliti terbaik SINTA, Ristekdikti 2020.
  • AAHCI Distinguished Service Award dari Association of Academic Health Centers International 2023.

Di bawah kepemimpinannya, FKUI juga berhasil menembus peringkat 201-250 dunia dalam pemeringkatan The Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS WUR) berdasarkan subyek kedokteran pada 2022.

Hal tersebut menjadikan FKUI sebagai fakultas kedokteran nomor satu di Indonesia dan terbaik kelima di Asia Tenggara.

Pengabdian masyarakat dan kemanusiaan

Selain prestasi akademik, Prof Ari juga dikenal atas dedikasinya dalam pengabdian masyarakat. 

Ia pernah terjun sebagai relawan, mulai dari dalam tsunami Aceh, gempa Yogyakarta, banjir besar Jakarta, gempa Jawa Barat, hingga gempa Sumatera Barat. 

Kepeduliannya terhadap informasi kesehatan yang akurat juga diwujudkan melalui peluncuran aplikasi Apa Kata Dokter pada 2018 untuk mengatasi hoaks kesehatan yang beredar di masyarakat.

Program 100 hari pertama menjadi calon Rektor UI

Prof Ari sebagai calon rektor baru di UI telah merancang program 100 hari pertama yang komprehensif dengan tujuh inisiatif strategis. 

Pertama, peluncuran riset multidisiplin melalui pembentukan research clusters yang melibatkan berbagai fakultas. 

Kedua, pengembangan blueprint program pengabdian masyarakat. 

Ketiga, pengimplementasian sistem manajemen dokumen dan arsip elektronik untuk meningkatkan efisiensi administrasi.

Keempat, penyerapan aspirasi seluruh stakeholder UI sebagai komitmen terhadap inklusivitas dalam proses pengambilan keputusan.

Kelima, pengembangan sumber daya manusia (SDM). Ini diperlihatkan dari adanya rencana penyusunan jenjang karir yang didesain khusus untuk tenaga pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan (karyawan). 

Keenam, rencana penyusunan strategi komunikasi dan branding internasional untuk meningkatkan visibilitas global UI. 

Ketujuh, program yang mencakup penerapan tata kelola keuangan yang transparan dan efisien serta upaya memaksimalkan pendapatan.

Pemaksimalan itu dilakukan melalui kerja sama dengan sektor swasta (PPP) dan pemanfaatan aset universitas. 

Melalui tujuh program unggulan tersebut, Prof Ari menunjukkan visinya untuk mengubah UI menjadi institusi pendidikan tinggi yang unggul di tingkat global.

Dukungan untuk pencalonan Rektor UI

Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (ILUNI FKUI) telah mendeklarasikan dukungannya kepada Prof Ari untuk mencalonkan diri sebagai Rektor UI periode 2024-2029.

Deklarasi tersebut disampaikan saat acara musyawarah nasional (munas) pada Rabu (28/8/2024).

Dalam munas itu, Prof Ari juga mendapatkan dukungan kuat dari aktivis legendaris mahasiswa era 1970-an, Hariman Siregar.

"Prof Ari Fahrial Syam telah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa dan memberikan banyak kontribusi positif bagi FKUI selama menjabat sebagai dekan. Kami yakin, beliau memiliki visi dan kompetensi yang dibutuhkan untuk memajukan UI ke depan," ujar Hariman.

Prof Ari mendapatkan dukungan dari sejumlah pihak untuk menjabat sebagai Rektor UI selanjutnya. Dok. Istimewa Prof Ari mendapatkan dukungan dari sejumlah pihak untuk menjabat sebagai Rektor UI selanjutnya.

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) of Association of Academic Health Center Steven L Kanterd MD menerangkan bahwa pada periode kedua Dekan Fakultas Kedokteran UI, Prof Ari berperan penting dalam menahkodai fakultas.

“Beliau juga berperan dalam pengembangan dan strategi menangani krisis, khususnya pada saat pandemi Covid-19. Kala itu, ia berjuang sebagai profesional health educator," terang Steven.

Koordinator Umum dan Fasilitas Fakultas Kedokteran UI Winarsih juga menyampaikan pengalamannya selama berinteraksi selama 33 tahun dengan Prof Ari. 

"Beliau adalah sosok rendah hati, perhatian, aktif, dan humoris," kata Winarsih.

Tak ketinggalan, Cleaning Service UI Ismail Fauji yang sudah 10 tahun bekerja dengan Prof Ari turut memberikan dukungan kepada beliau. 

"Prof Ari supel bergaul, tidak canggung, dan perhatian," kata Ismail.

Dengan rekam jejak yang kuat dalam kepemimpinan akademis, pengalaman internasional, dan dedikasi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan serta pelayanan kesehatan, Prof Ari menawarkan visi menjanjikan untuk masa depan UI.

Masyarakat akademik UI perlu mempertimbangkan kontribusi dan potensi yang dapat diberikan oleh Prof Ari saat dirinya memimpin UI menuju era baru pendidikan tinggi yang lebih kompetitif dan berdampak global.

Untuk informasi lebih lanjut tentang proses pemilihan rektor UI dan profil lengkap Prof Ari, silakan kunjungi situs resmi UI di laman www.ui.ac.id dan www.dokterari.com atau hubungi Humas UI di humas@ui.ac.id.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau