KOMPAS.com – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Pol Andi Rian R Djajadi memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi dengan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pondok Tahfiz Darussalam pada Senin (16/9/2024).
Pondok Tahfiz Darussalam dibangun oleh jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 tersebut bersama dengan Ikatan Alumni (IKA) SMANSA 87 Makassar.
Acara dilaksanakan di Perumahan Bosowa Indah, Jalan Teduh Bersinar, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulsel, dan disambut meriah oleh warga setempat.
Rianyang juga menjabat sebagai Ketua Umum IKA SMANSA 87 Makassar menuturkan, pondok tahfiz tersebut akan dibangun di atas lahan wakaf seluas 160 meter persegi. Bangunannya direncanakan terdiri dari dua lantai dan diharapkan dapat selesai pada 2024.
Ia melanjutkan, selain warga setempat, pembangunan pondok tersebut juga disambut bahagia oleh berbagai pihak.
"Selama ini, (pondok tersebut) memiliki santri, tapi masih ditampung sementara di Masjid Al Mulk SMANSA 87. Kalau sudah jadi, mereka akan geser ke sini (pondok)," terang Rian dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (17/9/2024).
Keberadaan pondok tahfiz yang baru diharapkan para santri dapat belajar dalam fasilitas yang lebih memadai dan lebih nyaman.
"Selain itu, pondok tahfiz itu mendapatkan berkah, terutama di momen Maulid Nabi tahun ini. Mudah-mudahan, pondok bisa menjadi bagian dari yang mendapatkan syafaatnya kelak," ucap Rian.
Ketua Panitia IKA SMANSA 87 Makassar Rahmat Usman mengucapkan terima kasih kepada Rian atas motivasi dan semangatnya hingga pembangunan pondok tahfiz ini bisa terlaksana.
"Pembangunan ini (bisa terlaksana) berkat dorongan serta motivasi Bapak Kapolda dan sekaligus Ketua Umum IKA SMANSA 87 yang tidak bosan-bosannya memberikan kami dukungan serta dorongan untuk senantiasa berbuat yang terbaik untuk masyarakat, khususnya Kota Makassar," tutur Rahmat.
Rahmat menyebutkan, selama ini, SMANSA 87 Makassar telah banyak melakukan kegiatan sosial, mulai dari pembangunan masjid hingga pembangunan sumur bor untuk warga yang kesulitan mendapatkan akses air bersih.
"Potensi-potensi yang ada di angkatan 87 berkat dorongan dan motivasi Pak Ketua Umum sehingga kami terbiasa berbuat kebaikan. Sudah ada masjid yang juga merupakan wakaf dari alumnus SMANSA 87, kemudian ada pondok tahfiz, pembangunan sumur air bersih," sebut Rahmat.
Untuk pembangunan pondok tahfiz, Rahmat berharap, bangunan itu mampu menjadi ruang belajar yang nyaman dan kondusif bagi calon penghafal Al Quran. Daya tampungnya diperkirakan sekitar 35 sampai 40 anak santri dan ditambah guru pengajar.
"Pembangunan pondok tahfiz ini juga diharapkan menjadi pusat pendidikan yang berperan aktif dalam menumbuhkan kecintaan dalam Al Quran. Selain itu, mencetak generasi yang tidak hanya menghafal, tapi juga memahami dan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya," ucap Rahmat.