KOMPAS.com – Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi pilar penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, mengingat sektor ini berkontribusi 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan menyerap 97 persen tenaga kerja di seluruh Indonesia. Sebagai tulang punggung perekonomian nasional, sektor UMKM perlu terus diberdayakan serta didorong untuk terus tumbuh serta semakin tangguh.
Direktur Utama (Dirut) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso mengungkapkan bahwa perseroan memiliki sejumlah langkah jitu memberdayakan UMKM agar bisa mendapatkan pembiayaan usaha dari perbankan.
“Sesungguhnya, UMKM kita itu lebih membutuhkan edukasi daripada advokasi. Kenapa demikian? Kalau advokasi sebenarnya menempatkan UMKM di bawah. Di bawah bank, di bawah lembaga pembiayaan. Kalau diedukasi sebenarnya menempatkan UMKM sejajar dengan bank sebagai mitra,” ujar Sunarso melalui siaran persnya, Jumat (13/9/2024).
Menurut Sunarso, terdapat lima hal yang perlu diedukasi kepada UMKM. Pertama, tentang spirit atau semangat kewirausahaan.
“Itu yang harus kita educate kepada UMKM, karena pelaku UMKM sangat banyak sehingga masih beragam levelnya,” ujarnya.
Kedua, tentang kemampuan mereka melakukan administrasi dan manajerial. Hal ini menjadi pekerjaan rumah yang penting, karena merupakan area yang luas untuk dikerjakan.
Ketiga, tentang aksesibilitas UMKM terhadap informasi, pasar, teknologi dan pendanaan. Keempat, edukasi UMKM soal keberlanjutan bisnis, utamanya yang berkaitan dengan lingkungan.
Kelima, Sunarso menekankan pentingnya edukasi soal prinsip good corporate governance kepada UMKM.
“Kita perlu educate UMKM untuk menjalankan bisnis dengan prinsip-prinsip GCG dengan baik. Itulah yang akan menjadikan UMKM bertumbuh dan berkembang berkelanjutan,” tandasnya.
Sunarso menjelaskan bahwa hingga akhir Juni 2024, BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 1.095,64 triliun untuk segmen UMKM. Angka ini mencatat persentase sebesar 81,69 persen dari total penyaluran kredit BRI.
“Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan, khususnya pada segmen UMKM, melalui penyaluran kredit yang berkualitas serta program-program pemberdayaan lainnya,” pungkas Sunarso.