KOMPAS.com – Data perlintasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali periode Januari-Agustus 2023 dan Januari-Agustus 2024 menunjukkan kenaikan angka kedatangan warga negara asing (WNA) yang signifikan.
Pada Januari-Agustus 2023, tercatat sebanyak 3.641.896 orang WNA masuk ke Bali. Sementara di periode yang sama pada 2024, terjadi kenaikan angka kedatangan WNA di Bali sebesar 22,62 persen menjadi 4.465.685 orang. Artinya, terdapat tambahan 823.789 WNA yang tiba di bandara Bali.
Adapun jumlah WNA yang melintas keluar (keberangkatan) sebanyak 4.481.939 orang. Dengan demikian, total penumpang asing yang melintasi Bandara Ngurah Rai Bali selama Januari-Agustus 2024 mencapai 8.947.264 orang.
“Kalau dilihat trennya, ada peningkatan (kedatangan WNA) lebih dari 22,6 persen jika dibanding tahun lalu. Meskipun untuk masuk ke Indonesia, sebagian besar (WNA) harus punya visa,” jelas Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Silmy Karim dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (18/9/2024).
Selain daya tarik Bali di mata internasional yang tinggi, Silmy mengatakan bahwa kemudahan pengajuan visa melalui platform online evisa.imigrasi.go.id juga menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap tren peningkatan kedatangan WNA.
“Walaupun harus (ke Bali) pakai visa, karena disediakan online platform mereka bisa ajukan visa dan langsung membayar pakai kartu debit atau kredit. Kami buat mudah pengajuannya, seperti belanja di marketplace saja. Saya rasa seamless experience bagi WNA ini jadi salah satu faktor yang cukup berpengaruh,” ucapnya.
Silmy melanjutkan, faktor lain yang turut mendorong peningkatan tren tersebut adalah kebijakan visa Indonesia yang memudahkan, yaitu spesifik sesuai dengan variasi aktivitas WNA di Indonesia.
Kenaikan angka kedatangan WNA tersebut pun mencerminkan peningkatan aktivitas penerbangan dan pergerakan penumpang pascapandemi Covid-19.
Maka dari itu, kata Silmy, tingginya angka perlintasan tersebut perlu didukung dengan peningkatan pelayanan berbasis digital yang berkelanjutan.
"Saya lihat ini tren yang positif. Progres kami semakin baik dan semoga tetap baik ke depan. Kami usahakan supaya yang masuk adalah pelintas berkualitas dan mereka bisa dapat experience terbaik di Indonesia," ujar Silmy.