YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Universitas 'Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta memulai Masa Ta'ruf (Mataf) bagi mahasiswa baru angkatan 2024/2025 pada Selasa (17/9/2024).
Mataf hari pertama diisi oleh sejumlah narasumber, di antaranya Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono, Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan yang diwakili Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Alfian Nurrizal, serta Sekretaris Majelis Dikti Litbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof H Ahmad Muttaqin.
Rektor UNISA Yogyakarta Dr Warsiti SKep, MKep, SpMat, dalam sambutannya menekankan bahwa mahasiswa Unisa harus memiliki kompetensi intelektual akademis, keunggulan moral spiritual, serta peran sosial dan kepemimpinan. Hal ini sesuai dengan karakter kader persyarikatan.
“Jangan sia-siakan kesempatan menjadi mahasiswa Unisa Yogyakarta. Ingatlah untuk mewujudkan mimpi serta amanah orang tua,” ujar Dr Warsiti.
Ia menambahkan, kegiatan pengenalan kampus atau Mataf diharapkan dapat memberi bekal kecakapan hidup atau soft skill sehingga mahasiswa baru dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus.
“Mataf ini bertujuan membantu mahasiswa baru beradaptasi dan melewati masa transisi dari siswa menjadi mahasiswa. Mereka akan difasilitasi oleh senior dan dosen untuk memahami lingkungan baru dan menjadi pembelajar yang terampil serta tidak mudah menyerah,” jelasnya.
Rektor Unisa juga memastikan bahwa Mataf bukan lagi menjadi ajang balas dendam antara senior dan junior, melainkan kegiatan yang menggembirakan dan menyenangkan bagi mahasiswa baru.
Mengusung tema "Generasi Muda Berilmu, Memajukan Peradaban Bangsa”, Mataf 2024 diharapkan dapat memotivasi mahasiswa baru untuk mengembangkan kreativitas dan menciptakan aksi yang berdampak pada lingkungan dan sosial.
“Dengan menggabungkan kreativitas dan keinginan memberikan dampak positif, generasi muda diharapkan menjadi agen perubahan dan pengaruh yang kuat dalam masyarakat,” tandas Dr Warsiti.
Perubahan iklim dan keamanan lalu lintas
Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono mengangkat topik perubahan iklim dalam presentasinya, "Solusi Indonesia untuk Perubahan Iklim”.
Ia menjelaskan dampak emisi yang memicu pemanasan global, termasuk pencairan es di kutub dan naiknya permukaan laut.
"Pemanasan global akan berdampak negatif pada ketersediaan lahan dan air bersih. Ini harus menjadi perhatian kita semua, termasuk mahasiswa baru," kata Diaz.
Dia juga menekankan pentingnya pendidikan wajib terkait perubahan iklim dan meminta Unisa Yogyakarta meningkatkan wawasan tentang sektor energi, transportasi, dan penanganan sampah.
Sementara itu, Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Alfian Nurrizal memaparkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Yogyakarta. Ia menyebut bahwa Yogyakarta memiliki 128 perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa yang besar, serta destinasi wisata yang ramai.
"Tingkat kriminalitas cenderung meningkat pada Juni dan Juli (2024). Kejahatan ini harus diwaspadai bersama, dengan kepolisian bekerja sama dengan masyarakat dan stakeholder," ujar Kombes Alfian.
Terkait lalu lintas, ia mengungkapkan bahwa jumlah kendaraan di Yogyakarta terus meningkat setiap tahun, diiringi banyaknya pelanggaran lalu lintas yang sebagian besar dilakukan oleh mahasiswa.
"Saya berharap mahasiswa Unisa Yogyakarta tidak melanggar aturan lalu lintas. Pelanggaran kecil bisa berujung pada kecelakaan fatal," tegas Kombes Alfian.
Yogyakarta saat ini berada di peringkat ke-7 untuk kecelakaan lalu lintas terbanyak di Indonesia. Sebagian besar disebabkan oleh human error, seperti kecepatan tinggi, tidak memakai helm, dan muatan penumpang yang berlebih.
Beasiswa dan dukungan untuk mahasiswa baru
Wakil Rektor IV UNISA Yogyakarta, Bidang Kerja Sama dan Urusan Internasional, M Ali Imron, SSos, MFis, menjelaskan bahwa tahun ini, Unisa menerima sekitar 2.350 mahasiswa baru di seluruh program studi. Ia menekankan bahwa nilai yang diusung Mataf adalah pembangunan peradaban.
“Generasi baru harus dibekali nilai-nilai untuk membangun peradaban dunia yang lebih baik,” jelasnya.
Ali Imron juga menyampaikan bahwa UNISA menyediakan berbagai program beasiswa, termasuk Beasiswa KIP Kuliah, Beasiswa Sleman Pintar, dan Beasiswa Prestasi. Ada juga Beasiswa Influencer yang diberikan kepada mahasiswa dengan jumlah pengikut tertentu di media sosial.
“Total penerima beasiswa tahun ajaran 2023/2024 mencapai 658 mahasiswa dengan total beasiswa senilai Rp 8 miliar,” ungkapnya.
Ia berpesan agar mahasiswa baru merasa bahagia menjadi bagian dari Unisa Yogyakarta karena kampus ini menawarkan lingkungan yang menyenangkan dan mendukung.
"Semua harus merasa bahagia dalam menjalani kuliah di Unisa. Tidak ada yang membuat kita stres, kuliah harus membahagiakan," tutup Ali Imron.