KOMPAS.com – Rutinitas harian yang padat kerap membuat sebagian orang abai terhadap kondisi kesehatan tubuh. Sejumlah masalah kesehatan dapat mengancam siapa pun dan kapan pun, tak terkecuali stroke.
Ironisnya, masih banyak orang yang menganggap stroke hanya dapat terjadi pada individu berusia lanjut. Padahal, stroke juga dapat menyerang kalangan muda akibat gaya hidup yang tidak sehat.
Oleh karena itu, penting bagi siapa pun untuk mulai mengenali gejala, penyebabnya, serta mengetahui ke mana harus pergi saat orang sekitar mengalami stroke.
Dokter Spesialis Neurologi Mayapada Hospital Bogor dr Lydia Agustina, SpS, Msi, Med, mengatakan, stroke merupakan gangguan fungsi otak yang terjadi secara mendadak akibat peredaran darah otak.
Adapun perdarahan tersebut dapat diakibatkan oleh sumbatan ataupun berbagai faktor risiko.
“Hal itu menjadikan stroke sebagai kondisi gawat darurat (brain attack) yang membutuhkan penanganan cepat dan tepat. Penanganan dini tentu dapat mengurangi kerusakan otak dan komplikasi,” ujar dr Lydia dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (26/9/2024).
Pada kesempatan sama, Dokter Spesialis Neurologi dari Mayapada Hospital Kuningan, dr R Amanda Nabilah, SpN, menjelaskan, stroke biasanya diawali dengan beberapa gejala yang dapat ditandai dengan timbulnya gangguan fungsi tubuh (defisit neurologis) secara mendadak.
“Sebagian orang mungkin hanya mengalami gangguan sementara pada aliran darah ke otak, sehingga gejala yang timbul tidak menetap atau disebut juga stroke mini, yang dalam istilah medis dikenal dengan transient ischemic stroke (TIA). Gangguan dapat terjadi lebih dari 24 jam, sedangkan pada TIA gejalanya akan menghilang dalam waktu satu jam,” terang dr Amanda.
Kenali gejala strok
Untuk mempermudah kita mengenali gejala stroke, Dokter Spesialis Neurologi Intervensi dari Mayapada Hospital Tangerang, dr Tri Wahyudi, SpS, FINS, FINA, menekankan slogan “SeGeRa Ke RS”.
Adapun arti di balik slogan tersebut tecermin dari suku kata “SeGeRa Ke RS”.
“’Se’ adalah senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air liur/minum secara tiba-tiba. Selain itu, ‘Ge’, yakni gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba dan ‘Ra” alias bicara pelo atau tiba-tiba tidak dapat bicara, tidak mengerti kata-kata atau bicara tidak nyambung,” terang dr Tri.
Kemudian, “Ke”, yakni kebas, baal, atau kesemutan separuh tubuh dan “R” yang diartikan rabun atau pandangan satu mata kabur secara tiba-tiba.
“Arti ‘S’ adalah sakit kepala hebat secara tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, gangguan fungsi keseimbangan seperti terasa berputar atau sulit mengoordinasikan gerakan. Apabila mengalami atau menemukan orang dengan gejala tersebut, bawa ke IGD sesegera mungkin meskipun gejala tampak hilang timbul,” tegasnya.
Dokter Tri juga mengimbau untuk memperhatikan waktu mulai timbulnya gejala. Pasalnya, beberapa pengobatan sangat efektif apabila diberikan segera selama periode emas (golden period).
Adapun periode emas adalah rentang waktu selama 4,5 jam pertama sejak serangan stroke terjadi.
“Penanganan yang tepat dan cepat termasuk obat-obatan yang diberikan selama periode ini dapat meminimalkan risiko kematian atau cacat permanen pada pasien stroke,” terangnya.
Layanan Stroke Emergency
Pentingnya penanganan stroke selama golden period mendorong masyarakat untuk tahu di mana rumah sakit (RS) yang dapat menangani stroke dengan cepat dan tepat.
Salah satu RS yang menghadirkan layanan cepat bagi pasien stroke adalah Mayapada Hospital melalui layanan Stroke Emergency.
Untuk diketahui, layanan Stroke Emergency tersedia di seluruh unit Mayapada Hospital di Jakarta (Jakarta Selatan Lebak Bulus dan Kuningan Rasuna Said), Tangerang, Bogor, Surabaya, dan Bandung.
Siaga 24 jam, layanan tersebut memenuhi standar protokol internasional Door to Needle kurang dari 60 menit untuk kasus stroke sumbatan untuk menangani kasus kegawatdaruratan stroke.
Stroke Emergency Mayapada Hospital merupakan bagian dari salah satu layanan unggulan Mayapada Hospital yang bernama Tahir Neuroscience Center.
Tahir Neuroscience Center sendiri merupakan layanan komprehensif yang khusus menangani gangguan saraf, otak, dan tulang belakang, mulai dari deteksi dini, diagnosis, tindakan neuro intervensi, bedah saraf, hingga rehabilitasi.
Didukung dengan tim dokter multidisiplin yang berpengalaman dalam menangani berbagai kasus saraf, kelengkapan fasilitas, dan alat medis canggih, Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital juga telah menangani berbagai kasus kompleks dengan tindakan advanced.
Tindakan tersebut antara lain Digital Substraction Angiography (DSA), Trigeminal Neuralgia, Deep Brain Stimulation untuk penanganan Parkinson, operasi saraf tulang belakang secara minimal invasif (minim sayatan), dan operasi tumor tulang belakang.