Kabar ahu

3.526 Calon Notaris Ikuti Tes CAT, Dirjen AHU Cahyo R Muzhar: Kami Ingin Menjaring Kandidat Berkualitas dan Profesional

Kompas.com - 03/10/2024, 18:57 WIB

KOMPAS.com – Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menyelenggarakan seleksi bagi calon notaris menggunakan metode computer assisted test (CAT).

Tes tersebut dilakukan secara serentak dan diikuti oleh 3.526 peserta dari 35 Kantor Regional serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Kepegawaian Negara (BKN) di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal (Dirjen) AHU Cahyo R Muzhar menjelaskan bahwa sistem CAT dipilih karena mampu menjamin proses seleksi calon notaris yang transparan, obyektif, dan berstandar nasional.

"Kami ingin memastikan bahwa notaris yang lulus seleksi adalah mereka yang benar-benar kompeten dan profesional," ujar Cahyo dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (3/10/2024).

Cahyo mengatakan bahwa seleksi tersebut merupakan upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelayanan publik, terutama di bidang kenotariatan.

Selain itu, lanjutnya, seleksi tersebut juga untuk mengatasi dampak dari konflik internal yang masih terjadi dalam organisasi Ikatan Notaris Indonesia (INI).

“Nantinya, sertifikat hasil ujian CAT akan menggantikan sertifikat ujian kode etik notaris (UKEN),” jelas Cahyo.

Cahyo menambahkan bahwa pihaknya menggandeng akademisi yang tergabung dalam Badan Kerja Sama Magister Kenotariatan Perguruan Tinggi Negeri (BKS MKn PTN) serta notaris profesional untuk merancang soal ujian.

Oleh karena itu, ia meyakini bahwa kualitas seleksi CAT akan lebih baik dari UKEN.

“Dengan sistem CAT, semua aktivitas peserta dalam mengerjakan soal akan termonitor oleh sistem yang memudahkan pengawasan dan audit jika terjadi kendala selama proses seleksi,” jelas Cahyo.

Sebagai informasi, selain soal pilihan ganda, seleksi tersebut juga mencakup tes pembuatan akta yang bertujuan untuk menguji kemampuan peserta dalam hal yang paling penting bagi profesi notaris.

Cahyo menekankan bahwa pemerintah mengharapkan profesi notaris dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mendukung iklim investasi dalam rangka menguatkan ekonomi secara nasional.

"Saya berharap calon notaris yang lulus CAT mampu mencegah tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan tindak pidana pendanaan terorisme (TPPT) serta menumbuhkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia," ujarnya.

Cahyo pun mengingatkan para peserta untuk mengikuti proses seleksi dengan jujur dan menjaga integritas karena tidak ada jalur lain untuk membantu kelulusan selain kemampuan peserta sendiri.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk melapor jika mengetahui pihak yang menawarkan bantuan kelulusan dengan mengatasnamakan Ditjen AHU.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau