KOMPAS.com - Sebagai salah satu mitra Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Melati mampu memberikan dampak positif bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah.
Salah satu pelaku UMKM yang merasakan manfaatnya adalah Maria Ulfa, pemilik usaha konveksi Karunia di Mojotengah, Wonosobo. Usaha yang telah dijalankan secara turun-temurun sejak 2000 ini berkembang pesat berkat akses permodalan dari KSPPS Melati. Bergabung dengan koperasi sejak 2017, Maria telah beberapa kali mendapatkan pinjaman untuk memperluas usahanya.
Akses permodalan dari KSPPS Melati, lanjutnya, memberikan dampak besar bagi bisnis konveksinya. Dana bergulir dari koperasi sangat membantunya, terutama dalam memenuhi kebutuhan modal kerja saat musim ramai seperti menjelang tahun ajaran baru.
Dengan modal yang cukup, Maria Ulfa bisa memproduksi dalam jumlah besar, membayar karyawan tepat waktu, dan bahkan menambah peralatan produksi.
"Alhamdulillah, dengan modal tersebut, kami bisa memenuhi pesanan dalam jumlah besar dan tepat waktu. Ini juga membantu kami menambah pelanggan, yang berdampak pada penambahan pegawai," ungkap Maria Ulfa dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (4/10/2024)
Ke depan, Maria berharap, akses permodalan bagi UMKM semakin dipermudah dan ditingkatkan. Ia juga mengharapkan nominal pinjaman yang lebih besar dan persyaratan yang lebih fleksibel, seperti tanpa jaminan.
"Saya berharap, LPDB-KUMKM terus mendukung pengembangan UMKM seperti kami. Dengan dukungan yang lebih besar, kami yakin UMKM bisa semakin maju," tambahnya lagi.
Selain Maria Ulfa, Umi, seorang petani kentang, dan Puji Astuti yang menjalankan usaha homestay serta pusat oleh-oleh di kawasan Dieng, Banjarnegara, juga merasakan manfaat dari dana bergulir KSPPS Melati di Kabupaten Wonosobo.
Komitmen dukung UMKM
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menegaskan komitmen LPDB-KUMKM untuk mendukung pengembangan UMKM di seluruh Indonesia melalui koperasi.
Melalui program dana bergulir, LPDB-KUMKM berupaya memberikan akses permodalan yang mudah dan terjangkau bagi pelaku UMKM.
“Kisah sukses Ibu Maria Ulfa membuktikan bahwa program LPDB-KUMKM mampu memberikan dampak positif. Kami akan terus meningkatkan kualitas program ini agar lebih banyak UMKM yang berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional," ujar Supomo.
Supomo juga menambahkan bahwa kisah sukses Maria Ulfa adalah cerminan dari ribuan UMKM lain yang telah dibantu LPDB-KUMKM melalui koperasi.
"Koperasi, sebagai ujung tombak pemberdayaan ekonomi masyarakat, merupakan mitra strategis kami dalam mendorong pertumbuhan UMKM di seluruh Indonesia. Kami tidak hanya memberikan akses permodalan, tetapi juga pendampingan agar UMKM dapat tumbuh secara berkelanjutan dan mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif," lanjutnya.
Supomo optimistis bahwa dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, koperasi, dan UMKM, Indonesia dapat semakin mandiri secara ekonomi. Ia juga menekankan signifikansi kolaborasi antara LPDB-KUMKM dan koperasi di seluruh Indonesia untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM.
"Kami percaya bahwa dengan sinergi yang kuat, kita bisa menciptakan lebih banyak kisah sukses seperti Ibu Maria Ulfa. Kami akan terus mengawal dan memperbaiki layanan kami agar semakin banyak UMKM yang merasakan manfaat dari program ini," tutur Supomo.