Advertorial

Cerita Kelompok Petani Kelengkeng di Tuban, Usaha Bertumbuh berkat Kerja Keras dan Dukungan dari BRI

Kompas.com - 05/10/2024, 23:24 WIB

KOMPAS.com – Di Desa Sugihan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, sekelompok petani berhasil mengubah nasib mereka melalui inovasi pertanian. Wiyono, salah satu anggota kelompok petani kelengkeng di Desa Sugihan, mengisahkan perjalanan mereka.

"Kami telah berinovasi dalam bercocok tanam untuk memastikan bahwa kelengkeng dapat dipanen secara terus-menerus. Berbeda dengan tanaman jagung, cabai, dan kacang yang kami tanam sebelumnya dan memerlukan penanaman kembali setelah setiap panen," tutur Wiyono dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (5/10/2024).

Kelompok yang beranggotakan sekitar 90 petani itu mengelola lahan perkebunan seluas 30 hektare (ha). Mereka telah dikenal karena prestasinya dalam mengembangkan pertanian kelengkeng New Kristal. Nama desa mereka pun termasyhur sebagai penghasil kelengkeng kristal.

Untuk menarik pengunjung, kelompok petani itu membangun agrowisata kelengkeng pada 2000.

Saat ini, kelompok petani kelengkeng Desa Sugihan terus mengembangkan kelengkeng jenis New Kristal. Kelengkeng ini bisa ditanam di dataran rendah dan memiliki keunggulan dapat berbuah tanpa mengenal musim serta memiliki daging yang tebal.

Di balik kesuksesan kelompok tani tersebut, ada peran PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Wiyono mengatakan, selain kerja keras, kelompok taninya juga maju berkat dukungan modal usaha dari BRI.

"BRI memberikan pinjaman dengan suku bunga rendah yang sangat meringankan beban petani, terutama dalam hal permodalan. Sebab, (budi daya) kelengkeng memerlukan modal besar," ujar Wiyono.

Dukungan BRI itu merupakan bagian dari program Klasterku Hidupku. Program ini bertujuan mengembangkan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, memperkuat rantai pasokan buah lokal, serta mendorong kemandirian dan daya saing petani di Indonesia.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan, melalui program klaster usaha Klasterku Hidupku, pihaknya berkomitmen untuk selalu memberikan pendampingan dan pemberdayaan. Dengan begitu, para pelaku usaha pun dapat lebih tangguh dan naik kelas.

Selain modal usaha, BRI juga memberikan pelatihan usaha dan program pemberdayaan lain sehingga UMKM dapat terus tumbuh.

“Usaha yang dijalankan Kelompok Petani di Tuban diharapkan bisa mendorong perputaran ekonomi di sektor pertanian dan tentunya jadi kisah inspiratif yang bisa direplikasi pelaku usaha lain,” kata Supari.

Klaster Kelengkeng di Tuban merupakan satu di antara puluhan ribu klaster usaha yang telah mendapatkan manfaat pemberdayaan dari BRI di Indonesia. Hingga akhir Agustus 2024, BRI memiliki 32.449 klaster usaha yang diberdayakan di seluruh Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau