KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menggelar Sambang Warga ke-24 di Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (15/10/2024).
Bupati Klaten Sri Mulyani hadir secara langsung dalam kegiatan tersebut didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten Jajang Prihono dan jajaran kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Klaten.
Program tersebut dibuka dengan peninjauan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal potensial di Desa Ngerangan dan Kecamatan Bayat. Jajaran kepala OPD dan tamu undangan yang hadir turut berbelanja di stan UMKM yang menggunakan gerobak angkringan. Hal ini merujuk pada Desa Ngerangan yang dikenal sebagai desa cikal bakal angkringan.
Kepala Desa Ngerangan Sumarno menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Klaten dan Bupati Klaten yang telah mengangkat potensi lokal Desa Ngerangan berupa angkringan sebagai produk unggulan dan potensi wisata Kabupaten Klaten.
“Desa Ngerangan dikukuhkan sebagai desa cikal bakal angkringan yang telah dikenal hingga di luar Klaten,” ucap Sumarno dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa.
Pada kesempatan itu, dia juga menyampaikan aspirasi masyarakat terkait perbaikan jalan dan talud jalan yang menghubungkan Desa Ngerangan dan Desa Karangasem. Menurutnya, kerap terjadi kecelakaan di jalan itu lantaran ruas jalan yang sempit.
“Kami mohon perhatiannya karena jalan tersebut merupakan jalan kabupaten,” ucap Sumarno.
Bupati Klaten pun meminta OPD terkait untuk segera menindaklanjuti aspirasi tersebut. Apalagi, jalan ini merupakan akses vital bagi masyarakat.
Sri mengatakan bahwa Pemkab Klaten berkomitmen untuk mempromosikan potensi lokal, khususnya angkringan hingga kancah nasional. Selain produk UMKM asli Klaten, angkringan juga menjadi bagian budaya asli dari Kota Bersinar.
“Angkringan atau yang juga dikenal sebagai hidangan istimewa Klaten (HIK) merupakan produk asli Klaten yang menjadi kebanggaan kita. HIK otentik dari Klaten. Bahkan, penjual yang saya temui, khususnya di wilayah Solo dan Yogya, berasal dari Klaten, khususnya orang Bayat,” cerita Sri.
Sebagai informasi, Sambang Warga merupakan program kegiatan yang rutin digelar sebagai media pertemuan antara Pemkab Klaten dengan masyarakat secara langsung. Kegiatan ini juga menjadi wadah silaturahmi pemerintah daerah untuk menyerap aspirasi dari seluruh warga masyarakat.
Melalui program Sambang Warga, turut disalurkan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan, mulai dari santunan sosial, jamban sehat, hingga pendidikan. Dalam program ini, Pemkab Klaten juga menghadirkan layanan publik melalui mobil layanan keliling.