KOMPAS.com – Ebi Sulastri, seorang pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari komunitas pengusaha Ikan Asap di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), berhasil memikat banyak orang lewat makanan khas pesisir dengan cita rasa autentik.
Menggunakan proses pengasapan tradisional yang diwariskan turun-temurun, Ebi berhasil membuat ikan asapnya tak hanya jadi sekadar makanan, tetapi juga menjadi warisan budaya yang sarat makna.
Berkat itu, usaha ikan asap yang didirikannya sejak 1999 kini dikenal luas. Bahkan, hingga ke mancanegara.
Ebi mengungkapkan, keunggulan produk ikan asap milikinya dan komunitas ikan asap lainnya adalah selalu menekankan kualitas dan kuantitas produk.
Mereka memastikan bahan baku yang digunakan selalu segar, langsung diambil dari nelayan, dan bukan dari pelelangan.
Selain itu, proses pengasapan ikan yang dilakukan selama tiga jam juga menjadi salah satu kunci kualitas produknya.
Meski disukai banyak orang, Ebi mengaku bahwa masa awal usahanya tak lepas dari tantangan. Salah satu tantangan yang dihadapinya kala itu adalah terkait pemasaran produk.
Pada mulanya, Ebi dan pengusaha lain kerap mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut melalui keluarga dan kerabat.
Namun, seiring perkembangan teknologi, Ebi mulai memanfaatkan media sosial (medsos) sebagai alat pemasaran yang efektif. Ini membuat produknya semakin dikenal dan diminati.
“Momen yang paling menantang itu pada saat banyaknya orderan. Lalu, proses pengiriman. Ini juga yang menjadi kendala karena produk kami kan rentan sekali. Namanya ikan ya pasti rentan. Jadi, kami memikirkan strategi juga tentang cara bekerja sama dengan pihak pengiriman dan dinas perikanan,” ujar Ebi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (20/10/2024).
Pada 2009, Ebi bersama komunitas ikan asap Bulukumba memutuskan untuk menjadi nasabah dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.
Sejak saat itu, Ebi dan yang lain mengaku merasakan banyak manfaat dari pemberdayaan yang dilakukan BRI.
Baginya, BRI kini telah menjadi mitra yang penting dalam mendukung komunitas ikan asap Bulukumba, terutama dalam hal penyediaan modal usaha.
BRI juga selalu memberikan kemudahan dalam mendapatkan modal usaha dan pelatihan untuk komunitas UMKM ikan asap Bulukumba. Hal ini sangat membantu dalam mengembangkan usahanya dan menjaga kualitas produk.
“Saat menjadi mitra, tidak ada lagi istilah dipersulit. Semua dipermudah, terutama dalam peminjaman modal usaha, Tidak hanya itu, BRI juga memberikan pelatihan yang membantu kami dalam memasarkan produk di era digital,” kata Ebi.
Dengan bimbingan BRI, tambah Ebi, ia mulai memanfaatkan medsos bersama dengan komunitas ikan asap Bulukumba sebagai alat pemasaran utama. Ini menjadikan produknya lebih dikenal hingga ke luar negeri.
Ebi berharap, kemitraannya dengan BRI dapat terus berlanjut dan semakin memperkuat usahanya.
Dengan dukungan yang terus diberikan oleh BRI, ia optimistis usahanya akan terus berkembang dan semakin dikenal, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di pasar internasional.
Dalam menghadapi tantangan di masa depan, Ebi tetap berpegang teguh pada kualitas produk dan pelayanan yang memuaskan konsumennya.
Lewat dedikasi dan kerja keras, ia yakin usaha ikan asap Bulukumba bersama dengan komunitasnya akan terus tumbuh dan memberikan inspirasi bagi pelaku UMKM lainnya di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro Supari menjelaskan bahwa BRI akan terus menjalankan berbagai program pemberdayaan untuk mendorong UMKM Indonesia naik kelas.
"Melalui berbagai program pemberdayaan yang terintegrasi, BRI berupaya memberikan one stop solution kepada pelaku usaha mikro, tidak hanya bidang keuangan, tetapi juga non-keuangan sesuai kebutuhan pelaku UMKM," jelas Supari.