KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan kapasitas usaha dan penjualan produk.
Salah satu upaya tersebut adalah menyelenggarakan Bazaar UMKM BRILiaN di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Acara ini diikuti oleh berbagai UMKM yang tergabung dalam klaster binaan BRI, termasuk Kelompok Tani (Poktan) Jaya Lestari dari Desa Kutambaru, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), yang memamerkan produk unggulan berupa salak pondoh.
Salah satu anggota Poktan Jaya Lestari, Wulan, menjelaskan bahwa salak pondoh tumbuh subur di Desa Kutambaru dan menjadi produk utama yang meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
“Sejak 2005, mayoritas warga menanam salak, dan kini hampir seluruh kampung menjadi petani salak,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (29/10/2024).
Budi daya salak yang terkenal manis ini berhasil memberikan dampak positif, menjadikan perekonomian desa semakin baik.
Produk salak pondoh dari Poktan Jaya Lestari tidak hanya mendukung para petani, tetapi juga menciptakan peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan harga jual Rp15.000-Rp18.000 per kilogram (kg), salak pondoh kini semakin diminati di pasar lokal dan luar daerah, termasuk konsumen dari Aceh serta ekspor ke Malaysia dan Thailand.
Panen dilakukan setiap dua minggu dengan hasil mencapai 1-1,5 ton, menghasilkan omzet hingga Rp 30 juta per bulan.
Wulan mengungkapkan bahwa klaster tersebut mengenal BRI pada 2010 saat meminjam Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang menjadi modal awal untuk mengembangkan usaha.
BRI juga aktif dalam pendampingan dan pemantauan perkembangan klaster, serta memberikan informasi tentang produk-produk BRI.
Ia berharap pendampingan dan pemberdayaan dari BRI terus berlanjut, dan mempermudah akses pinjaman modal bagi petani salak.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, mengatakan bahwa klaster usaha merupakan bentuk pemberdayaan bagi kelompok usaha berdasarkan kesamaan dalam satu wilayah, sehingga tercipta kebersamaan dalam pengembangan usaha.
Hingga September 2024, terdapat lebih dari 33.800 klaster usaha binaan BRI dalam program Klasterku Hidupku.
BRI juga secara proaktif telah melakukan lebih dari 2.300 pemberdayaan melalui pelatihan dan bantuan sarana produksi.