Advertorial

Dukung Ekonomi Rendah Karbon, Bank Mandiri Terapkan ESG Framework

Kompas.com - 02/12/2024, 20:56 WIB

KOMPAS.com – Bank Mandiri menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung keberlanjutan melalui penerapan kebijakan kredit yang prudent dan bertanggung jawab.

Kebijakan itu dirancang untuk memastikan setiap pembiayaan yang disalurkan sejalan dengan prinsip kehati-hatian dan mendukung praktik bisnis berkelanjutan.

Senior Vice President ESG Group Head Bank Mandiri Citra Amelya Pane mengatakan, pihaknya telah mengintegrasikan aspek environmental, social, and governance (ESG) ke dalam persetujuan kredit di 12 sektor strategis.

Sektor strategis yang dimaksud adalah pertanian, konstruksi, energi, barang konsumsi cepat saji, pertambangan logam, batu bara, galangan kapal, kesehatan dan farmasi, pulp dan kertas, telekomunikasi, transportasi, serta minyak dan gas.

“Kami memperkuat kebijakan kredit sektoral dengan memastikan pembiayaan yang diberikan mendukung praktik bisnis berkelanjutan dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan serta masyarakat,” ujar Citra dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (2/12/2024).

Di sektor kelapa sawit, misalnya, Bank Mandiri bekerja sama dengan perusahaan yang telah mematuhi komitmen No Deforestation, No Peatland Expansion, and No Exploitation (NDPE) serta memiliki sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) ataupun Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

Langkah tersebut diambil untuk menghindari pembiayaan pada proyek yang berpotensi merusak lingkungan, seperti deforestasi, penanaman di lahan gambut, atau eksploitasi tenaga kerja.

Kemudian, di sektor industri kertas dan pengemasan, Bank Mandiri memberikan pembiayaan kepada perusahaan penghasil produk kehutanan berkelanjutan yang telah memenuhi dokumen sertifikat legalitas kayu, seperti Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), Forestry Stewardship Council (FSC), atau sertifikasi lain yang diakui secara lokal maupun internasional.

“Melalui pembiayaan ini, kami mendukung pelestarian ekosistem, pengelolaan sumber daya secara bertanggung jawab, dan rehabilitasi lahan untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan,” jelas Citra.

Bank Mandiri juga mengembangkan kebijakan environment social risk management (ESRM) melalui penerapan environmental and social compliance checklist (ESCC). Penyusunan checklist ini merujuk pada delapan parameter utama yang sesuai dengan performance standards internasional.

“Kami menilai kepatuhan debitur wholesale terhadap berbagai aspek keberlanjutan, termasuk risiko fisik dan transisi, penerapan hak asasi manusia, pengadaan lahan yang sesuai regulasi, serta upaya menjaga keanekaragaman hayati,” kata Citra.

Pendekatan itu, lanjut Citra, tidak hanya memastikan praktik bisnis yang bertanggung jawab, tetapi juga membantu mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan, mendukung debitur dalam mengadopsi praktik berkelanjutan, serta memitigasi risiko lingkungan dan sosial.

Pertumbuhan portofolio berkelanjutan

Hingga September 2024, portofolio pembiayaan berkelanjutan Bank Mandiri mencatat pertumbuhan 12,8 persen dari periode sama pada 2023 yang hanya Rp 285 triliun. Dari jumlah tersebut, portofolio hijau tumbuh signifikan sebesar 16,4 persen dengan nilai total Rp 142 triliun.

Kontributor utama portofolio tersebut adalah pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan berkelanjutan dengan total pembiayaan Rp 107 triliun.

Inisiatif-inisiatif tersebut tidak hanya memastikan bahwa pembiayaan yang disalurkan sejalan dengan pembangunan berkelanjutan, tetapi juga turut berperan aktif dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Langkah yang diambil Mandiri juga sejalan dengan komitmen global dalam memerangi perubahan iklim, mempercepat transisi ke ekonomi rendah karbon, dan memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai mitra strategis dalam menciptakan masa depan yang hijau dan berkelanjutan.

Citra melanjutkan, Bank Mandiri bertekad mencapai net zero emissions (NZE) operasional pada 2030 dan pembiayaan pada 2060 atau lebih cepat. Langkah ini diwujudkan melalui penerapan prinsip ESG di setiap lini bisnis dan operasional perusahaan.

Dengan visi "Becoming Indonesia's Sustainability Champion for a Better Future", Bank Mandiri membangun ESG Framework yang berfokus pada tiga pilar utama, yaitu Sustainable Banking, Sustainable Operation, dan Sustainability Beyond Banking.

Ketiga pilar itu menjadi landasan strategis untuk mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau