Advertorial

Sinar Mas Land dan Monash University Bangun Ekosistem Inovasi Kesehatan di BSD City

Kompas.com - 04/08/2025, 18:36 WIB

KOMPAS.com — Sinar Mas Land terus memperkuat perannya dalam membangun ekosistem inovatif di bidang pendidikan dan kesehatan.

Salah satunya, melalui inisiatif Digital Hub yang mendukung program akselerasi riset kesehatan bertajuk “Monash Velos Accelerator” gagasan Monash University Indonesia.

Program tersebut diluncurkan pada acara Innovation Across Borders yang digelar di Green Office Park 9, BSD City, Banten, Kamis (31/7/2025). Acara ini dihadiri lebih dari 100 peserta dari kalangan profesional riset, tenaga medis, startup, hingga organisasi penelitian klinis.

Velos bukan sekadar inkubator atau akselerator biasa. Program ini hadir sebagai platform kolaboratif yang mempertemukan peneliti, klinisi, startup, investor, dan pembuat kebijakan dalam satu ekosistem.

Tujuannya, untuk menciptakan inovasi riset dan komersialisasi teknologi yang mampu mentransformasi sistem layanan kesehatan secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Monash Velos Accelerator sendiri merupakan bagian dari jejaring global Monash University yang bekerja sama dengan Victorian Heart Institute & Hospital di Monash Technology Precinct, Melbourne, Australia.

Untuk diketahui, Monash Technology Precinct menaungi lebih dari 110 peneliti dan 700 anggota aktif. Lembaga ini memiliki fokus riset yang meliputi penyakit jantung, metabolik, ginjal, dan diabetes.

Pro Vice-Chancellor dan President Monash University Indonesia Profesor Matthew Nicholson menjelaskan bahwa inisiatif tersebut merupakan wujud nyata komitmen Monash dalam membangun jembatan antara riset, industri, dan pendidikan.

Ia mengatakan, pihaknya percaya bahwa inovasi berdampak, lahir dari kolaborasi lintas keahlian yang dilandasi tujuan bersama.

“Lewat program ini, kami ingin membekali generasi pemimpin masa depan dengan keterampilan dan pengetahuan yang bisa menghasilkan solusi nyata bagi Indonesia dan Asia Tenggara,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (4/8/2025).

Hal senada diungkapkan Chief Executive Officer (CEO) Digital Tech Ecosystem and Development Sinar Mas Land Irawan Harahap. Ia menegaskan bahwa dukungan terhadap program itu sejalan dengan visi BSD City sebagai pusat inovasi berkelas dunia.

“Pendidikan dan kesehatan adalah fondasi kualitas hidup. Lewat kolaborasi ini, kami ingin mendorong terobosan di sektor kesehatan, memperkuat ekosistem D-HUB SEZ BSD City, dan menciptakan komunitas yang adaptif terhadap tantangan masa depan,” katanya.

Bahas inovasi kesehatan dari perspektif global

Tidak hanya peluncuran program, acara Innovation Across Borders juga menghadirkan sejumlah tokoh terkemuka dalam sesi paparan materi.

Pertama, Program Director Monash Heart and Victorian Heart Hospital, Prof Stephen Nicholls, menyampaikan materi berjudul “Enabling Innovations Across Borders”. Kedua, Executive Director Rabu Biru Foundation Abraham Auzan memaparkan materi “Innovation Success Across Borders”.

Ketiga, ada Senior Vice President Alodokter Agustine Gunawan yang berbicara mengenai “Health Tech Ventures: Challenges and Opportunities”.

Ada pula diskusi panel yang menghadirkan berbagai nama penting, seperti Prof Derek Chew dari Victorian Heart Institute, CEO Increase Laboratorium Robby Hertanto, Director AVPN Indonesia Charlie Hartono, Chief Transformation & Data Officer Sinar Mas Land Mulyawan Gani, serta Founder Kaiser Clinic Adithia Kwee.

Diskusi bertajuk “Next 5 Years in Cardiovascular Disease (CVD) Innovations” itu membahas sejumlah topik, mulai dari peluang dan tantangan sektor health tech, tren inovasi kardiovaskular di Asia Pasifik, hingga potensi kolaborasi antara startup dan institusi riset global.

Sebagai informasi, sejak hadir di BSD City pada 2016, Digital Hub terus tumbuh sebagai pusat inovasi berbasis teknologi yang mempertemukan startup, institusi pendidikan, korporasi, dan profesional lintas sektor.

Kini, kawasan tersebut berkembang menjadi business enabler untuk mendorong investasi serta kolaborasi di sektor pendidikan dan kesehatan, baik lokal maupun global.

Dengan dukungan ekosistem inovatif, mulai dari Techpolitan, Monash University Indonesia, hingga pusat transportasi publik di kawasan BSD City, kolaborasi tersebut mempertegas peran BSD sebagai simpul penting dalam pengembangan solusi masa depan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau