Menuju Swasembada

Pangan 2017

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bertekad untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumber daya lokal demi meningkatkan kemandirian pangan, ekspor dan kesejahteraan petani.

Kementerian Pertanian - Kapal pengangkut ternak Kapal Motor (KM) Camara Nusantara I adalah satu dari enam kapal ternak yang dibangun Kementerian Perhubungan. KM Camara Nusantara 1 dengan panjang 68 meter dan lebar 14 meter berkapasitas 500 ekor sapi. KM Camara Nusantara I dibangun di galangan Bangkalan, Madura.
Jumat, 11 Desember 2015

Kapal Khusus Ternak Sukses Buang Sauh di Tanjung Priok



KOMPAS.com - Kapal khusus pengangkut ternak Kapal Motor (KM) Camara Nusantara 1 sukses membuang sauh atau berlabuh di perairan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat (11/12/2015) pagi tadi. Kapal itu mengangkat sauh alias bertolak dari Pelabuhan Tenau pada Minggu (6/12/2015) pukul 01.00 Waktu Indonesia Tengah (Wita) dengan mengangkut 353 ekor ternak sapi bali jantan.

Catatan yang disampaikan Kementerian Pertanian menunjukkan rata-rata bobot hidup hewan tersebut adalah 250 kilogram – 350 kilogram. Diperkirakan rata-rata produksi daging sapi per ekor adalah 125 kilogram. Pengawalan ternak selama perjalanan dari Kupang menuju Jakarta dilakukan oleh petugas kesehatan hewan sebanyak 7 orang. Dari jumlah itu lima orang berasal dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar dan dua dari Karantina Pertanian Kelas I Kupang.

Kementerian Pertanian

Bagian dalam kapal ternak Kapal Motor (KM) Camara Nusantara 1. Kapal berkecepatan 12 knot bertipe 750 DWT terdiri dari empat dek untuk mengangkut 500 ekor sapi.

Kapal pengangkut ternak KM Camara Nusantara 1 yang memiliki 500 ruang untuk sapi dan memiliki standar internasional akan terus dimanfaatkan untuk pengiriman ternak dari wilayah produsen ternak seperti NTT, NTB dan Jawa Timur ke daerah konsumsi yakni Jabodetabek. Pengiriman sapi dari daerah produsen dengan memanfaatkan kapal angkut ternak atau pemanfaatan tol laut ke daerah konsumsi ini diharapkan dapat maksimal karena diyakini mampu menekan harga distribusi sapi.

Josephus Primus

Sapi potong di Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada Selasa (17/11/2015) sudah meminta proses karantina dipangkas hingga satu hari untuk mempercepat pengiriman sapi potong, khususnya ke Jabodetabek.

Harga bobot hidup sapi di NTT yang dikirim ke Jakarta adalah Rp. 30.000 per kilogram berat hidup. Pembelian ternak dari NTT ke DKI Jakarta dilakukan oleh Bulog yang dalam hal ini diwakili oleh Dolog (Depo Logistik). Ternak selanjutnya akan dikirim ke Kandang ternak lokal di Jalan Andini Sakti, Desa Gandasari, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi Jawa Barat milik Perum Bulog. Pemulihan ternak akan dilakukan selama 2 (dua) hari di kandang penampungan Dolog. Selanjutnya, sapi dapat dimanfaatkan oleh pembeli sebagai sapi bakalan dan siap potong.


Primus

Dari kiri ke kanan Kasdam IX Udayana Brigadir Jenderal TNI Hadi Kusnan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya usai mendarat di Bandar Udara El Tari, Kupang, NTT pada Selasa (17/11/2015).