Advertorial

PLBN dan Infrastruktur Perbatasan Indonesia Sudah Lebih Baik dari Negara Tetangga

Kompas.com - 23/12/2016, 09:58 WIB

Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dengan Entikong, Malaysia sudah selesai. PLBN yang berlokasi di Kalimantan Barat tersebut diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Rabu (21/12/2016) lalu.

"Inilah sebuah kebanggaan, harga diri dan martabat yang ingin kita bangun, bahwa kita negara besar, nyatanya kita bisa,"kata Presiden Joko Widodo usai acara peresmian.

PLBN Entikong menurut kontrak tahun jamak dibangun dengan anggaran Rp 152,4 miliar menurut kontak tahun jamak. Pembangunan telah dimulai sejak tahun 2015. PLBN Entikong dibangun dengan megah, lebih canggih, dan lebih memadai. Jauh berbeda kondisinya dari PLBN Entikong yang dulu.

“Sebelumnya semua pemeriksaan dan kegiatan di dalam PLBN dilakukan secara manual. Sekarang keamanan perbatasan lebih terjamin karena pemeriksaan menggunakan alat canggih,”ujar Agus, salah satu pegawai imigrasi di PLBN Entikong.

Kondisi PLBN Entikong yang lama

Sebagai informasi PLBN Entikong setiap harinya melayani sekitar 900 orang yang keluar masuk Indonesia – Malaysia melalui Kalimantan Barat. Gedung baru PLBN Entikong menurut Agus juga sudah sangat memadai untuk layanan keimigrasian.

"Saya harapkan juga pelayanan keimigrasian dan bea cukai diperbaiki dengan sistem yang lebih baik lagi. Saya titip jangan ada pungutan liar. Karena ini menunjukkan persepsi negara lain mengenai kita," lanjut Presiden Joko Widodo.

Selain PLBN Entikong, akhir tahun ini sebenarnya sudah ada dua lagi pos lintas batas yang selesai yaitu PLBN Aruk dan Nanga Badau. Namun dua pos tersebut masih perlu pembangunan interior agar siap dioperasikan.

PLBN yang baru diselesaikan tersebut dibangun dengan standar setara dengan PLBN di negara tetangga yaitu Malaysia. Namun dengan penambahan ornamen lokal yang menunjukkan ciri bangsa Indonesia, ditambah sarana dan prasarana yang memadai, serta pembangunan zona pendukung seperti pemukiman, sanitasi, air bersih, dan lain-lain, diharapkan PLBN di Indonesia lebih baik dari negara tetangga.

Setelah PLBN, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga berfokus membangun infrastruktur pendukung di daerah perbatasan. Menurut presiden infrastruktur di daerah pinggiran atau perbatasan akan membantu meningkatkan pengembangan ekonomi di daerah perbatasan.

Salah satu infrastruktur yang sedang dibangun adalah jalan paralel dan akses menuju PLBN. Jalan yang menuju PLBN Entikong saat ini sebenarnya sudah ada, namun masih perlu perluasan.  Rencananya pembangunan jalan yang sudah tercapai 21 kilometer akan dilanjutkan hingga 50 kilometer dari PLBN Entikong. 

Begitu juga dengan akses jalan yang menuju dua PLBN lain yaitu Aruk dan Nanga Badau. Saat ini, pembangunan tengah dilakukan dengan progresnya terhitung cukup cepat. (adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com