kabar mpr

Zulkifli Hasan : Negara Harus Adil, serta Berpihak kepada Rakyat

Kompas.com - 20/02/2017, 00:30 WIB

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyempatkan diri untuk hadir kembali dalam Sosialisasi 4 Pilar, Minggu (19/2/2017), di Universitas Muhammadiyah Magelang, Jawa Tengah. 

Dihadapan mahasiswa serta rektor Universitas Muhammadiyah Magelang, Eko Muh Widodo, Zulkifli menuturkan mengenai pentingnya sosialisasi Pancasila dan UUD 1945. Ini dikarenakan saat ini sudah terlihat lunturnya nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 di kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Pria yang akrab disapa Zul tersebut hal menunjukkan contoh nyata saat ini yaitu momen pemilihan kepala daerah serentak. Menurutnya rakyat Indonesia harus dapat saling menghormati termasuk soal pilihan kandidat yang berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya. 

Jika ada yang gemar menebar kebencian dan kemarahan maka hasil yang didapat juga kebencian dan kemarahan. Namun jika gemar menebar keadilan serta kebaikan, maka yang akan didapatpun kebaikan dan keadilan. 

Selain itu, juga sebagai bagian dari negara demokratis, rakyat harus dapat memilih pejabat serta pemimpin yang baik. Sebab pada prinsipnya kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat, yang kemudian dimandatkan kepada pejabat baik pusat dan daerah. Pejabat yang sudah terpilih pun harus dapat berpihak kepada rakyat dan bukan kepada satu golongan saja. 

"Sesuai dengan 4 Pilar ini, kita sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia. NKRI  dengan ideologinya Pancasila yang memiliki arti gotong royong, kekeluargaan dan kasih sayang. Pemimpin juga harus memiliki dasar ini" ujar Zulkifli. 

Zulkifli juga sempat menyinggung perihal berita mengenai WNI bernama Siti Aisyah yang diduga terlibat dalam pembunuhan Kim Jong Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara di Malaysia. Ia prihatin dan terkait kasus tersebut Zulkifli kembali menyinggung perihal Pancasila, khususnya sila kemanusiaan yang adil dan beradab. 

"Saya selaku ketua MPR RI, akan kawal masalah ini. Negara harus menjamin rakyatnya mendapat perlindungan" tutup Zulkifli. 

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com