Kilas daerah

Kota Semarang Juga Bakal Punya Kampung Warna-warni

Kompas.com - 18/04/2017, 19:14 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com – Kampung unik berupa bangunan warna-warni tidak hanya bisa dijumpai di Kota Malang, Jawa Timur ataupun di Kalicode, Yogyakarta.

Di pusat kota Semarang, kampung warna-warni bisa dijumpai di sekitar kawasan Bukit Brintik, Kelurahan Kalisari, atau di belakang Pasar Kembang Semarang.

Baca juga: Kampung Warna-Warni di Malang Dulu Kumuh, Sekarang Jadi Tujuan Wisata

Ide untuk pembuatan kampung warna-warni muncul di akhir tahun 2016 lalu seusai peresmian Pasar Kembang oleh wali kota Semarang. Namun, baru bulan ini realisasi kampung unik itu diwujudkan.

Ada 391 rumah yang berada di bukit Brintik yang merupakan wilayah padat penduduk ini. Bangunan rumah warga rata-rata sudah terbuat dari tembok. Jarak antarrumah sempit dan berundak. Perkampungan ini juga terlihat kumuh.

Ketua Rt 04, Dukuh Wonosari, Kelurahan Kalisari, Slamet Widodo, mengatakan, kampung warna-warni dibuat, salah satunya untuk mempercantik wajah kampung. Warga setempat sepakat rumah mereka diberi sentuhan seni agar lebih indah.

Pengecatan pun mulai pada Sabtu (16/4/2017) kemarin. Warga dan pekerja bahu-membahu mengecat tembok rumahnya. Di tembok yang sudah dicat lalu diberi sentuhan seni berupa ukiran warna-warni.

“Nanti tak hanya tembok yang dicat, semua gendeng juga. Semua kawasan ini nanti warna-warni, kalau tembok saja (yang dicat) nanti gak terlihat,” kata Slamet kepada Kompas.com, Selasa (18/4/2017).

Slamet mengatakan, saat ini perubahan memang belum terlihat karena baru dikerjakan tiga hari. Namun dalam tiga minggu ke depan, wajah kampung akan berubah. Kampung yang semula kumuh akan disulap menjadi rumah yang indah dan kreatif.

“Warga semua sudah mendukung. Kalau ini sudah indah, nanti pasti kesadaran akan kebersihan meningkat,” kata dia.

Untuk modal pengecetan ini, kata dia, seluruhnya disumbang dari dana tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR). Perusahaan pemberi CSR juga memberikan bantuan tenaga kerja untuk mengecat rumah-rumah warga.

Siang tadi misalnya, ada puluhan pekerja mengenakan logo Gapensi melanjutkan kegiatan pengecetan. Sejauh ini sudah ada puluhan rumah yang dicat warna-warni.

Pembangunan partisipatif

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, kampung warna-warni yang dibentuk di Kalisari merupakan salah satu kampung tematik yang ada di Semarang, selain kampung batik, kampung seni, kampung bandeng, dan kampung jawi.

Seluruh kampung tematik dibuat dengan melibatkan warga. Warga diajak berpartisipasi dalam pembangunan kampung.

“Jadi warga ikut aktif memperbaiki wilayah. Warga tidak boleh jadi penonton di wilayah sendiri,” kata Hendrar.

Baca juga: 1.000 Anggota Pramuka Ubah Kampung Temenggungan Jadi Warna-warni

Hendrar pun pada Sabtu lalu ikut kerja bakti mengecat rumah warga. Partisipasi lain yang ditunjukkan warga misalnya dengan menyiapkan makanan untuk peserta kerja bakti. Ada teh, jajan hingga rokok.

Hendrar mengatakan, keterlibatan masyarakat dalam pembangunan wilayah penting untuk menumbuhkan rasa memiliki terhadap kampung. Jika sudah muncul rasa memiliki, warga akan mempertahankan capaian baik yang sudah dibangun.

“Rasa memiliki ini penting, karena modal dasar dalam pembangunan partisipatif,” kata politisi PDI Perjuangan ini.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com