Advertorial

Perencanaan Keuangan yang Baik Hindarkan Masuk ke Jebakan Keuangan

Kompas.com - 16/05/2017, 11:30 WIB

Dalam mengatur keuangan tentu tidak semudah yang kita bayangkan. Gaji yang stagnan dengan biaya hidup yang semakin meningkat membuat kita harus pintar mengelola keuangan.

Tak hanya menabung saja yang harus dilakukan. Anda juga harus merencanakan dan mengelola keuangan agar tidak terjebak dalam jebakan keuangan.

Hal ini memang harus diwaspadai, apalagi bagi kelas menengah. Jika tidak dilakukan sekarang, bisa jadi Anda merasa harus terus bekerja ketika usia sudah tidak muda lagi.

Dikutip dari Investopedia, perencana keuangan Ash Toumayants memiliki beberapa kiat, seperti berikut.

Cek pengeluaran untuk makan
Pengeluaran untuk makan terkadang memang tidak terlalu terasa. Namun, tiap bulannya, pengeluaran untuk konsumsi ini merupakan angka yang cukup besar. Cek lagi pengeluaran makan atau makan siang Anda di luar.

Bila memungkinakan, kurangi frekuensinya. Walau gaji Anda terbilang besar, Anda perlu melakukan langkah ini. Jika Anda melakukannya, coba lihat dalam dua bulan. Anda akan terkejut seberapa banyak uang yang bisa dihemat dari sini.

Pengeluaran besar untuk kesehatan
Biaya kesehatan memang dirasa menjadi anggaran terbesar dan memberatkan. Inflasi biaya kesehatan dalam satu tahun yang naik tinggi, terasa sangat membebani. Biaya kesehatan tak akan mungkin menutup kenaikan gaji berkala Anda.

Oleh sebab itu, Anda harus menyiapkan dana darurat. Ada beberapa perencana keuangan menyarankan dana darurat untuk kesehatan pada anggaran pertama. Selanjutnya, kamu bisa menyiapkan dana darurat untuk kepentingan lain seperti kemungkinan PHK, ganti kendaraan atau perbaikan rumah.

Kredit kepemilikan rumah
Salah satu target yang menjadi anggaran besar adalah memiliki rumah. Beberapa orang bahkan lebih memilih untuk sewa krena lebih menguntungkan dan hemat. Namun, ternyata itu bukan solusi yang tepat bagi semua orang.

Aturan membayar uang muka di muka dan cicilannya sering membuat keuangan kelas menengah masuk kategori kritis. Sebenarnya, pembayaran uang muka 20 persen akan meringankan keuangan Anda.

Namun, kalau rumah yang Anda pilih lebih baik, tambahkan 10 persen dana yang juga berguna untuk renovasi rumah. Apalagi kalau dalam dua tahun, setidaknya harga rumah Anda bisa naik sampai 20 persen.

Ketegangan keuangan
Sadar atau tidak, ketika pendapatan naik biasanya gaya hidup menjadi ikut naik. Meski sudah merencanakan serapi mungkin, seringkali sesuatu terjadi di luar kendali. Lalu harus seperti apa ketika mengalami stres secara keuangan? Menyelesaikan semua masalah dalam satu waktu memang tak bisa dilakukan.

Kalau ini yang terjadi, akan lebih baik Anda meminta saran dari pihak ketiga seperti ahli keuangan. Dalam keuangan, masalah utama sebenarnya adalah soal harus membeli atau menabung. Memiliki lebih sedikit utang harus menjadi target ke depan dibanding berdamai dengan banyak utang, bisa menjadi salah satu solusinya. (Adv) 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau