Begonia Kelimutuensis, Spesies Tumbuhan Baru dari Kelimutu

Kompas.com - 21/06/2008, 18:10 WIB

ENDE, SABTU - Satu tumbuhan spesies baru telah ditemukan di kawasan Taman Nasional Kelimutu, di Kabupate n Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Spesies baru itu diberi nama Begonia kelimutuensis.

Tumbuhan sejenis perdu itu yang dengan bahasa setempat disebut dengan Uta Onga merupakan satu-satunya tanaman di dunia yang cuma terdapat di kawasan TN Kelimutu. Itu sebabnya oleh ahli yang menemukan langsung diberi nama Begonia kelimutuensis, sebab setelah diteliti tumbuhan jenis ini tak ditemukan di tempat lain di dunia, kata Kepala Balai Taman Nasional (BTN) Kelimutu Gatot Soebiantoro, Sabtu (21/6), di Ende.

Begonia kelimutuensis ditemukan dalam rangkaian kegiatan studi komunitas flora dan fauna di TN Kelimutu yang dilakukan oleh tim dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 17 Juli 5 Agustus 2007 lalu. Kegiatan itu diperkirakan akan berakhir tahun 2009. Studi komunitas flora dan fauna itu direncanakan berlangsung selama tiga tahap.

Adapun tim dari Puslit LIPI itu terdiri dari lima orang, yaitu Albert Husein Wawo (Biologi Konservasi), Harry Wiriadinata (taksonomis tumbuhan), Sudaryanti (taksonomis burung), Achmad Saim (taksonomis mamalia), dan Wardi (asisten peneliti taksonomi tumbuhan).

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau