SBY Sampaikan Keberhasilannya

Kompas.com - 21/03/2009, 04:37 WIB
 
 

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (20/3), dalam kampanye rapat terbuka Partai Demokrat di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, mengemukakan sejumlah capaian pemerintahan yang dipimpinnya. Ia juga mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang belum selesai sehingga perlu ada kelanjutan dari pemerintahan saat ini.

”Dengan jujur, hati terbuka, dan obyektif, tidakkah kita rasakan keamanan dan stabilitas di seluruh Indonesia kian baik? Keamanan di Aceh, Poso, Maluku, Papua, dan di seluruh Indonesia terus membaik. Maukah kita keamanan kita mundur dan makin memburuk? Jawabannya tidak!” ujar Yudhoyono.

Ia juga menyampaikan empat kesuksesan lain pemerintahannya, yaitu penegakan hukum, termasuk pemberantasan korupsi, majunya perekonomian, perbaikan kesejahteraan rakyat, dan dihargainya Indonesia di dunia internasional. Yudhoyono berjanji, jika Partai Demokrat memenangi Pemilu 2009 dan ia terpilih kembali, hal yang baik yang dicapai saat ini akan ditingkatkan.

Sebelumnya, ia, atas nama partainya, meminta maaf pula kepada masyarakat Jakarta karena kenyamanan berlalu lintas terganggu. Selama kampanye Partai Demokrat berlangsung memang terjadi kemacetan di sejumlah ruas jalan di Ibu Kota.

Era penentuan

Bersamaan dengan Partai Demokrat, Jumat, Partai Keadilan Sejahtera pun menggelar kampanye terbuka di tiga lokasi, yaitu di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan; Gelanggang Remaja Jakarta Utara; dan Lapangan Widya Karya, Jakarta Timur. Hal ini menambah kemacetan di Ibu Kota.

Presiden PKS Tifatul Sembiring di Jakarta Timur menyatakan, Pemilu 2009 adalah kesempatan terakhir bagi politisi senior sehingga pada Pemilu 2014 nanti yang muncul adalah tokoh muda. Sejak sekarang PKS memunculkan calon pemimpin di bawah usia 50 tahun.

Di Jember, Jawa Timur, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada kampanye di Kaliwates meminta rakyat bisa membandingkan mana emas dan loyang saat memilih pemimpin pada pemilu. Ia pun mengkritik kebijakan bantuan langsung tunai yang menjadikan rakyat seperti pengemis.

Di Surabaya, Jumat, pimpinan Partai Demokrasi Pembaruan, Laksamana Sukardi, yakin perolehan suara partai besar turun setelah kasus korupsi yang melibatkan anggota DPR terungkap. (inu/luk/idr/sir/mam/otw/ays/sir/abk)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com