Ribuan Ikan Sepanjang Aliran Sungai Mati

Kompas.com - 03/12/2009, 18:35 WIB

BANTUL, KOMPAS.com - Ribuan ikan ukuran besar dan kecil di sepanjang aliran sungai Dusun Ngepet, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis diketahui mati yang diduga akibat ulah pencari ikan menggunakan racun.

"Berdasarkan laporan dari Kelompok Pengawas Masyarakat, dugaan sementara ikan yang mati itu memang akibat racun semacam apotas yang sengaja disebar di aliran sungai untuk memperoleh ikan dengan cara mudah," kata Kepala Bidang Perikan Budidaya, Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan, Kabupaten Bantul Bambang Pin Erwanta, Kamis (3/12).

Menurut dia, berdasarkan ciri fisik yang ada pada ikan yang ditemukan mati seperti pucat dan ingsang berwarna coklat maka kuat dugaan akibat terkena racun apotas.

"Kami perkirakan pelaku menebar apotas pada Rabu kemarin dan ikan baru diketahui mati hari ini setelah terdapat banyak ikan yang mengambang di permukaan sungai," katanya.

Pihaknya saat ini belum akan memikirkan memberikan ganti rugi karena ikan yang mati bukanlah milik kelompok petani ikan atau warga setempat namun ikan yang hidup sepanjang aliran sungai.

"Sebenarnya untuk mencari ikan ada aturan yang melarang ikan diberi racun apotas namun hanya dijaring atau dipancing karena ikan yang diracun juga sangat berisiko jika dikonsumsi manusia," katanya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Petani Ikan Air Payau Mugari mengatakan ribuan ikan yang mati terdiri berbagai jenis seperti nila, keting, tawes dan bawal air tawar.

"Kami khawatir jika air dari sungai yang tercemar racun tersebut juga masuk ke area laguna karena dapat mengancam ikan yang dibudayakan masyarakat," katanya.

Kapolsek Sanden AKP Darmanto menyatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan dugaan ribuan ikan mati akibat racun apotas yang sengaja disebar di aliran sungai.

"Kami langsung mengadakan penyelidikan atas kasus tersebut namun untuk racun yang digunakan kami belum dapat menentukan jenisnya," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau