Marcelo Bielsa, Si Gila Penuh Wibawa

Kompas.com - 04/01/2010, 17:53 WIB

MARCELO Bielsa termasuk pelatih papan atas. Pelatih asal Argentina ini kini menjadi pahlawan Cile, setelah membawa negeri itu ke putaran final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Termasuk pelatih yang inovatif, tapi juga keras dan kadang terkesan aneh. Pekerja keras yang tak kenal lelah yang kemudian dijuluki "El Loco" (Si Gila). Disiplin, juga kreatif. Itu pula sebabnya, dia tetap dihormati pemainnya, bahkan juga lawan.

Sebagai pemain, dia sebenarnya kurang cemerlang. Sebab, baru empat tahun berkarier, dia harus pensiun karena cedera. Justru karena itu, dia bisa langsung fokus meniti karier pelatih dan terbukti sukses.

Mengawali karier pelatih dengan menangani mantan klubnya, Newell's Old Boys, dia langsung sukses. Timnya mampu juara Liga Argentina, juga masuk final Piala Libertadores 1992.

Menangani Timnas Argentina mulai 1998, penampilan timnya sangat impresif di babak kualifikasi Piala Dunia 2002. Bahkan, Argentina dianggap calon juara sangat favorit. Bielsa pun mengatakan, Argentina akan gagal jika pulang tanpa gelar juara. Namun, secara mengejutkan, Gabriel Batista dkk tersingkir di putaran pertama.

Namun, Bielsa kemudian mengembalikan reputasinya dengan membawa Argentina meraih medali emas sepak bola di Olimpiade Athena 2004. Itu gelar pertama buat Argentina.

Kemampuannya melatih dianggap kreatif. Bahkan, Bielsa dianggap menemukan beberapa gaya, teknik, dan strategi sepak bola. Sehingga, dia punya ciri khas tersendiri. Jika selama ini permainan Argentina hanya punya dua kiblat, Billardistas dan Menottistas (mengacu kepada Carlos Billardo dan Luis Cesar Menotti), kini ada kiblat baru: Bielsistas.

Selalu berusaha sempurna dan kerja keras menjadi kelebihannya. Dia selalu berusaha mempelajari lawan dengan baik. Selain itu, Bielsa juga tak segan mendengarkan pendapat para pemain, sehingga dia amat dihormati.

Secara taktis, Bielsa suka menggunakan tiga penyerang. Formasinya bisa 3-3-1-3 atau 3-1-2-1-3. Terkadang dia juga menggunakan formasi berlian di sektor gelandang. Dan, dia sangat suka sepak bola menyerang.

"Sepak bola menyerang cara paling sederhana untuk memenangkan pertandingan dan sukses. Di Argentina, kami menyadari hal itu. Wajar jika kami lebih bermain terbuka dan menyerang," kata Bielsa.

Itu pula yang dia terapkan dalam tim Cile. Setidaknya, dia sudah terbukti membawa Cile tampil impresif.

Jika sukses bersama Cile, maka Bielsa akan semakin besar namanya. Kesalahan di Piala Dunia 2002 bisa terobati atau terbayar. Tapi, dia mengaku sudah melupakannya.

"Saya tak menggunakan kesempatan ini untuk balas dendam atas kegagalan di Piala Dunia 2002. Yang terpenting dalam Piala Dunia adalah memastikan para pemain dalam kondisi terbaik. Itu akan sangat tergantung banyak faktor. Saya berharap, Cile akan berada dalam kondisi terbaik nantinya," ujarnya. (*)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau