Alesandro Bingung Pilih Indonesia atau Italia

Kompas.com - 01/08/2010, 04:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com PSSI memperkenalkan pemain keturunan yang direncanakan memperkuat timnas Indonesia, yakni Alessandro Trabucco. Pemain berusia 16 tahun itu berdarah campuran Italia-Indonesia.

Ale, sapaan akrabnya, bersama Irfan Bachdim (Belanda) dan Kim Jefrey Kurniawan (Jerman) diperkenalkan oleh PSSI kepada wartawan, Jumat (30/7/2010).

Ketiga pemain ini rencananya akan tampil pada acara Charity Games di Malang 4 Agustus dan Surabaya 7 Agustus. Menurut Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Iman Arif, Ale belum bisa membela timnas mengingat usainya yang masih 16 tahun.

Ale yang masih berpaspor Italia berhak memilih status kewarganegaraannya saat berusia 18 tahun.

"Dia masih terlalu muda untuk membela timnas. Mungkin, ia lebih bagus dipersiapkan untuk masa yang akan datang," kata Iman.

Pemain yang lahir pada 25 Juli 1994 merupakan putra dari pasangan Maxi Miliano (Italia) dan I Gusti Ayu Ketut Kusumawati (Indonesia). Kendati begitu, pemain yang kini membela tim promosi Serie-A, AC Cesena, ini belum bisa memutuskan untuk mengubah kewarganergaraannya.

"Saya belum tahu akan tinggal di Indonesia atau Italia karena saya berusia 16 tahun," ucap Ale.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau