Ekses ledakan tabung gas

Elpiji Tak Aman, Warga "Lirik" Blue Gas

Kompas.com - 05/08/2010, 13:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Maraknya kejadian ledakan yang diakibatkan tabung elpiji ukuran 3 kilogram menimbulkan keresahan warga. Sejumlah pengguna tabung elpiji produksi Pertamina kini mulai melirik tabung gas produksi swasta, Blue Gas, sebagai alternatif di tengah ledakan yang kerap terjadi.

Blue Gas merupakan produk tabung dan kompor gas yang diproduksi dan didistribusikan oleh PT Blue Gas Indonesia. PT Blue Gas Indonesia merupakan salah satu perusahaan Group Tigaraksa Satria Tbk yang bergerak di bidang industri alat dapur dan pengisian elpiji.

Harry Setiawan (40), salah seorang warga Pondok Kelapa, Jakarta Timur, mengaku sudah tiga bulan belakangan beralih menggunakan Blue Gas. Sebelumnya, Harry biasa memakai elpiji ukuran 12 kilogram produksi Pertamina. "Awalnya, karena di dekat rumah saya ada agen yang menawarkan. Setelah dicoba memang terasa irit dan aman," kata Harry kepada Kompas.com, Kamis (5/8/2010).

Menurut Harry, penggunaan tabung dan komponen Blue Gas terasa lebih efisien dan ekonomis dibandingkan dengan produk tabung gas milik Pertamina. Dia mengatakan, saat menggunakan tabung gas ukuran 12 kilogram produksi Pertamina, biasanya habis dalam tempo sekitar satu setengah bulan.

Sementara saat ini, dengan tabung Blue Gas ukuran 7 kilogram habis terpakai dalam waktu satu bulan. Tabung Blue Gas ukuran 7 kilogram saat ini beredar di pasaran dengan harga rata-tata Rp 55.000. "Ya, ini lebih hemat. Dari segi harga juga lebih murah," kata pegawai perusahaan swasta ini.

Selain hemat, faktor lain yang membuatnya beralih menggunakan tabung Blue Gas adalah faktor keamanan. Dia menuturkan, menggunakan tabung dan komponen kompor Blue Gas terasa jauh lebih aman dan nyaman. Pada regulator tabung Blue Gas terdapat sistem drat ulir untuk mengunci selang dan tabung. Regulator juga akan mengunci otomatis jika terjadi kebocoran. "Kalau yang dulu, saya masih merasa kurang aman. Terutama karena karetnya itu suka kendur dan bunyi kalau kurang kencang," tutur dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau