DJI dan Van Bronckhorst Gebrak Indonesia

Kompas.com - 13/03/2011, 21:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan 23 pemain sepak bola keturunan Indonesia yang bermain pada beberapa liga Eropa atau dikenal dengan nama De Jong Indonesian (DJI), Minggu (13/3/2001), mendapat sambutan antusias dari publik sepak bola Indonesia. Berbagai kegiatan mereka dalam seminggu ke depan diperkirakan akan menyedot perhatian fans sepak bola, khususnya kaum muda dan remaja.

“Kami berharap, para pelajar sekolah sepak bola, pemain muda di klub sekolah maupun klub amatir, serta fans belia dari berbagai klub di tanah air dapat memetik pelajaran dari De Jong Indonesian. Kita bisa melihat bahwa pemain-pemain sepak bola yang memiliki darah Indonesia juga mampu berkiprah di liga kelas atas Eropa dan menorehkan prestasi gemilang di sana,” kata Velix Wanggai, Staf Khusus Presiden RI Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah.

Paman dari pemain timnas Indonesia, Octo Maniani, itu menyebut beberapa pesepak bola top Eropa keturunan Indonesia yang pantas mejadi idola pemain muda lokal, seperti Giovanni van Bronckhorst, mantan kapten timnas Belanda yang pernah membela Barcelona, Robin van Persie, pemain sayap tim Arsenal, dan Radja Nainggolan, pemain junior Belgia yang berkarier di klub Cagliary, Italia.

Velix Wanggai bersama jajaran Kementerian Pemuda dan Olahraga dan puluhan perwakilan fans sepak bola Indonesia pada Minggu (13/3/2001) siang turut menjemput kedatangan De Jong Indonesian di Bandara Soekarno-Hatta.

Kedatangan tim yang didampingi pelatih Johny Taihatu itu merupakan bagian dari program “Indonesia Tanah Air Beta” yang digagas oleh Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah dan Kemenegpora. Program itu merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden SBY kepada kedua lembaga untuk mempromosikan pendidikan kepada masyarakat melalui olahraga sepak bola (educating mind and heart with football).

Sebanyak 23 anggota tim De Jong Indonesian yang telah menginjakkan kaki di Jakarta itu antara lain Steven Steegh (Borussia Moenchengladbach/Jerman), Stiva Taihattu (PSV Eindhoven/Belanda), Jemayel Maruanaya (Fortuna Sittard/Belanda), dan Michael van Venn (RC Genk/Belgia). Menurut rencana, Giovanni van Bronckhorst yang sukses mengantarkan Belanda menjadi runner-up pada Piala Dunia 2010 akan bergabung dengan rekan-rekannya pada 17 Maret nanti.

Dalam seminggu ke depan, De Jong Indonesian akan mengadakan pertandingan persahabatan dengan klub-klub lokal di Maluku, Jakarta, Bandung, serta melakukan kegiatan coaching clinic, kunjungan amal, dan event akbar “5000 Pesepak Bola Menggiring Bola”.

“Anggota tim De Jong Indonesian rata-rata berusia muda. Beberapa dari mereka juga tertarik untuk membela tim Merah Putih,” tandas Velix.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau