MOJOKERTO, KOMPAS.com - Hama ulat merusak tanaman kubis milik petani di Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jaw Timur. Akibatnya, tanaman kubis yang belum waktunya panen, terpaksa dipanen lebih awal.
"Sebenarnya masih sebulan lagi panen. Karena hama ulat yang ganas merusak tanaman kubis, terpaksa saya panen lebih awal daripada nanti tidak bisa panen sama sekali," kata Akhiat (40), petani sayuran asal Desa Pacet, Rabu (20/7/2011).
Ia mengatakan, akibat serangan hama ulat tersebut, areal tanaman kubis seluas 0,25 hektar hanya menghasilan kurang lebih satu ton kubis. Padahal, jika panen normal bisa menghasilkan lebih dari 5 ton kubis.
Terkait harga kubis, Akhiat mengatakan, sekarang ini berkisar Rp 1.000 per kilogram dan cukup bagus untuk petani sayuran. Akan tetapi harga yang bagus itu, justru tidak dinikmati petani.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang