Cindy: Tak Ada Sinetron? Oke Banget

Kompas.com - 26/10/2011, 22:23 WIB

KOMPAS.com — Cindy Sistyarani (26) mengaku bangga bisa menjadi bagian dari Kompas di Layar Kaca. "Salah satunya karena tidak ada sinetron. Itu keputusan yang tepat. Dan, ternyata sebagian besar masyarakat Indonesia memang tidak suka sinetron," kata Cindy, Rabu (26/10/2011) malam.

Perempuan kelahiran Surabaya, 17 Januari 1985, ini sebenarnya "terpeleset" masuk ke dunia jurnalistik. "Awalnya saya ingin masuk dunia marketing sesuai kuliah saya," kata sarjana ekonomi dari Universitas Airlangga angkatan 2002 itu.

Saat menyusun skripsi, Cindy mencoba bekerja di TVOne di Surabaya dan setelah lulus tahun 2007, ia bergabung dengan TVOne di Jakarta. Pengalaman di TVOne selama tiga tahun itu berguna bagi Cindy saat bergabung ke Kompas di Layar Kaca.

"Kompas di Layar Kaca menjadi kebanggaan Indonesia, menjelajahi keindahan Indonesia. Kompas di Layar Kaca sangat Indonesia. Ini kelebihannya. Orang Indonesia tak boleh lupa bahwa Indonesia negeri indah dan permai," kata Cindy.

Anak bungsu dari tiga bersaudara ini sejak kecil sudah hobi berenang. "Ibuku dulu menginginkan anak-anaknya bisa berenang. Jadilah saya suka berenang sampai sekarang," kata Cindy yang percaya bahwa rutin berolahraga memberi dampak positif pada kesehatan jiwa dan raga.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau