Menjajal Perang "Paintball"

Kompas.com - 12/06/2012, 17:26 WIB

BOSAN berlibur ke pantai, gunung, atau pusat perbelanjaan? Cobalah liburan yang lebih menantang. Perang paintball berpeluru warna bisa menjadi pilihan yang seru. Selain bisa memacu adrenalin, permainan perang-perangan ini juga bisa untuk melatih strategi.

Wahana Green Mission Paint Ball (GMPB) di Taman Impian Jaya Ancol yang berada di utara Jakarta, bisa menjadi pilihan untuk menjajal permainan paintball. Di wahana ini disediakan tiga arena perang, yakni arena Celebes, Borneo, dan Papua, di areal seluas 1,5 hektar.

Layaknya arena perang, area permainan ini juga memiliki kontur tanah yang tak rata. Di atas arena itu terdapat gundukan tanah, mobil, tong besi, tembok rumah yang hancur sebagian, dan kayu yang letaknya tersebar. Arena perang ini berada di kompleks Ecopark. Kawasan ini bisa diakses dari pintu utama Ancol ataupun pintu masuk di halte bus transjakarta Ancol. Apabila tak membawa kendaraan, bisa menumpang bus komuter tanpa dipungut biaya.

Untuk bisa bermain, minimal diperlukan delapan orang dan maksimal 16 orang. Namun, agar permainan menjadi seru, sebaiknya jumlah pemain di atas 10 orang sehingga bisa dibagi menjadi dua kelompok.

Mereka yang akan bermain tak perlu repot karena seluruh perlengkapan disediakan pengelola. Kostum perang pun terjamin kebersihannya karena setiap pemain mendapat seragam tentara yang bersih, kecuali rompi antipeluru.

Disediakan pula sepatu lars bagi pemain dengan ukuran terkecil nomor 40. Jika tak ingin memakai lars, bisa memakai sepatu olahraga selama merasa nyaman.

Setiap pemain akan mendapat senapan laras panjang beserta peluru warna 20 butir, pelindung wajah, serta rompi pengaman untuk melindungi bagian dada dan punggung dari sabetan peluru warna.

Ada tiga skenario dalam peperangan ini, yakni perebutan bendera di medan tempur, terminator, dan sudden death. Aturan main dalam terminator, setiap pemain yang tertembak harus ke area aman, setelah itu baru bisa bermain lagi. Namun, pada permainan sudden death, pemain yang tertembak langsung gugur.

Skenario memperebutkan bendera yang ditancapkan di tengah arena bisa menjadi pilihan yang seru. Setiap kelompok harus berjuang merebut bendera itu.

Menurut Kepala Seksi Operasional GMPB Suprayitno, saat ini disediakan dua paket permainan. Paket pertama Rp 100.000 per orang dengan fasilitas 20 peluru, outbond, bersepeda, dan berkeliling dengan perahu di kawasan Ecopark. Selain itu, juga bonus tiket menonton pertunjukan Fantastique pada malam hari. Apabila ingin menambah peluru, dikenakan tarif Rp 35.000 per 20 peluru. Paket kedua Rp 200.000 per orang dan pemain mendapat 100 peluru warna.

Sentul City

Selain di Ancol, untuk memacu adrenalin lewat permainan tembak-tembakan peluru cat warna ini juga dapat dilakukan di Taman Budaya Sentul City, di Bogor. Untuk menuju lokasi itu dari Jakarta, mudah, yakni melalui Tol Jagorawi dan keluar di pintu Tol Sentul City.

”Kebetulan juga kami kini sudah ada arena baru paintball perang gurun. Sebelumnya, arena paintball kami hanya perang hutan,” kata General Manager Taman Budaya Sentul City, Anna K Berliarang.

Arena paintball untuk perang gurun disediakan dua lokasi, yakni areal berpasir dengan gunung dan bangunan dari pasir. Jumlah pemain diterapkan batas minimal 20 orang. Setiap orang dikenakan biaya Rp 150.000. Peserta akan diberi seragam tempur dengan pelindung tubuh dan wajah, serta senjata serbu semi-otomatis berisi 30 butir peluru. Kalau ingin menambah peluru, dikenakan biaya Rp 20.000 per 10 peluru.

”Setahu kami, areal paintball yang menawarkan perang gurun baru di sini. Kami juga sebetulnya punya areal yang dapat digunakan sebagai arena perang kota, namun peminatnya harus reservasi jauh-jauh hari,” kata Agus Supriyanta, staf Adventure Departement Taman Budaya Sentul City.

Lelah bermain, beristirahatlah sambil menikmati makanan dan minuman di foodcourt Taman Budaya Sentul City. Ada juga tempat untuk minum kopi di Kopi Oey. Jika ingin paket, pengelola menyediakan paket makanan dengan harga Rp 20.000-Rp 35.000 per orang. Kalau ingin prasmanan, Rp 40.000-Rp 65.000 per orang, minimal 40 orang. Apa pun yang disantap setelah lelah berperang, makan minum bareng, tetap akan terasa nikmat. (Madina nusrat/ Ratih P Sudarsono)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau