Pengelola Bersyukur TWA Tangkubanparahu Bisa Dibuka Lagi

Kompas.com - 21/09/2012, 21:29 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - PT Graha Rani Putra Persada adalah satu dari sekian pihak yang gembira dengan keputusan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk menurunkan status Gunung Tangkubanparahu dari waspada kembali menjadi normal. Ini berarti mereka bisa membuka kembali Taman Wisata Alam Tangkubanparahu yang sempat berhenti operasi sejak tanggal 3 September 2012.

Demikian penuturan Direktur Utama PT GRPP, Putra Kaban, yang dihubungi Jumat (21/9/2012).

Pihaknya belum menerima langsung pengumuman resmi tersebut meski bisa dimaklumi karena keputusan PVMBG baru dirilis melalui situs resmi mereka pukul 17.00 lalu.

"Ini kabar yang membahagiakan. Sudah terlalu lama 1.080 pedagang yang menggantungkan nasibnya ke Tangkubanparahu tidak jelas nasibnya," kata Kaban.

Dia menerangkan, 1.080 pedagang juga menjadi gantungan hidup bagi keluarga di rumah. Bila satu keluarga ada empat anggota, berarti ada lebih dari 4.000 jiwa yang nasibnya bergantung pada Tangkubanparahu. Ini belum termasuk 2.000 lebih produsen oleh-oleh yang dijajakan para penjual yang juga berhenti beroperasi akibat penutupan TWA Tangkubanparahu.

Kaban menambahkan, belum lagi sektor lain yang tidak berhubungan langsung seperti restoran atau pasar sekitar obyek wisata. Dia menerima banyak keluhan dari restoran akibat penurunan jumlah tamu gara-gara penutupan TWA Tangkubanparahu. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau