Dok Kementan - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam kunjungan kerja di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Rabu (27/5/2015).
Rabu, 3 Juni 2015Musrembangtan Nasional Fokus Swasembada Padi, Jagung, dan Kedelai
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrembangtan) Nasional, Rabu (3/6/2015). Musrembangtan menjadi agenda tahunan sebagai forum koordinasi perencanaan pembangunan pertanian.
Tahun ini Musrembangtan dilaksanakan untuk merumuskan program dan kegiatan pembangunan pertanian pada 2016 mendatang. Tema pelaksanaannya kali ini adalah "Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pertanian untuk Pencapaian Swasembada Pangan, Daya Saing Pertanian dan Kesejahteraan Petani".
"Musrembangtan Nasional kali ini sangat penting dan strategis, mengingat tahun 2015 ini merupakan awal dari pelaksanaan RPJMN 2015-2019, sekaligus meletakkan kerangka dasar program dan dukungan terhadap Nawacita Bidang Kedaulatan Pangan hingga tahun 2019," ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada Musrembangtan Nasional tahun ini turut hadir perwakilan dari 125 Kabupaten/Kota. Mereka bersama-sama membahas langkah percepatan UPSUS Swasembada Padi, Jagung, dan Kedelai tahun 2015, perluasan tanam serta merancang program kegiatan pembangunan pertanian tahun 2016 secara tepat sasaran.
"Berdasarkan kunjungan kerja saya selama enam bulan terakhir ke 26 provinsi dan lebih dari 100 kabupaten, berbagai permasalahan mendasar upaya percepatan peningkatan produksi dan swasembada padi, jagung, dan kedelai masih menjadi kendala yang dihadapi para petani kita," ujar Mentan.
Permasalahan utama swasembada padi, jagung, dan kedelai mencakup beberapa persoalan terkait dengan irigasi, pupuk, benih, alat mesin pertanian (alsintan), dan penyuluhan.
"Permasalahan tersebut terjadi di lapangan selama bertahun-tahun dan saat ini sebagian permasalahan tersebuttelah dapat kita atasi bersama dengan pelaksanaan UPSUS secara masal," ujar Mentan.
Terkait dengan dampak kegiatan UPSUS percepatan swasembada padi, jagung, dan kedelai, beberapa kemajuan telah dicapai. Pada Musim Tanam (MT) Oktober 2014-Maret 2015 telah terjadi peningkatan luas tanam padi dibandingkan MT yang sama 2013-2014.
"Pada MT tersebut juga tercatat terjadi peningkatan penyaluran pupuk sebesar 265 ribu ton yang mengindikasikan bahwa memang terjadi peningkatan luas tambah tanam," jelasnya.
Hingga saat ini, upaya perbaikan jaringan irigasi tersier telah mencapai luasan 833 ribu hektar. Perbaikan jaringan irigasi tersebut diharapkan berdampak pada peningkatan IP pertanian padi.
"Perbaikan jaringan irigasi tahun 2015 seluas 2,6 juta hektar melalui dukungan APBN-P 2015 dan seluas 700 ribu hektar melalui dukungan DAK, tidak seluruhnya akan berdampak pada tahun ini namun sebagian akan berdampak pada peningkatan produksi tahun 2016," paparnya.
Tahun ini Musrembangtan dilaksanakan untuk merumuskan program dan kegiatan pembangunan pertanian pada 2016 mendatang. Tema pelaksanaannya kali ini adalah "Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pertanian untuk Pencapaian Swasembada Pangan, Daya Saing Pertanian dan Kesejahteraan Petani".
"Musrembangtan Nasional kali ini sangat penting dan strategis, mengingat tahun 2015 ini merupakan awal dari pelaksanaan RPJMN 2015-2019, sekaligus meletakkan kerangka dasar program dan dukungan terhadap Nawacita Bidang Kedaulatan Pangan hingga tahun 2019," ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada Musrembangtan Nasional tahun ini turut hadir perwakilan dari 125 Kabupaten/Kota. Mereka bersama-sama membahas langkah percepatan UPSUS Swasembada Padi, Jagung, dan Kedelai tahun 2015, perluasan tanam serta merancang program kegiatan pembangunan pertanian tahun 2016 secara tepat sasaran.
"Berdasarkan kunjungan kerja saya selama enam bulan terakhir ke 26 provinsi dan lebih dari 100 kabupaten, berbagai permasalahan mendasar upaya percepatan peningkatan produksi dan swasembada padi, jagung, dan kedelai masih menjadi kendala yang dihadapi para petani kita," ujar Mentan.
Permasalahan utama swasembada padi, jagung, dan kedelai mencakup beberapa persoalan terkait dengan irigasi, pupuk, benih, alat mesin pertanian (alsintan), dan penyuluhan.
"Permasalahan tersebut terjadi di lapangan selama bertahun-tahun dan saat ini sebagian permasalahan tersebuttelah dapat kita atasi bersama dengan pelaksanaan UPSUS secara masal," ujar Mentan.
Terkait dengan dampak kegiatan UPSUS percepatan swasembada padi, jagung, dan kedelai, beberapa kemajuan telah dicapai. Pada Musim Tanam (MT) Oktober 2014-Maret 2015 telah terjadi peningkatan luas tanam padi dibandingkan MT yang sama 2013-2014.
"Pada MT tersebut juga tercatat terjadi peningkatan penyaluran pupuk sebesar 265 ribu ton yang mengindikasikan bahwa memang terjadi peningkatan luas tambah tanam," jelasnya.
Hingga saat ini, upaya perbaikan jaringan irigasi tersier telah mencapai luasan 833 ribu hektar. Perbaikan jaringan irigasi tersebut diharapkan berdampak pada peningkatan IP pertanian padi.
"Perbaikan jaringan irigasi tahun 2015 seluas 2,6 juta hektar melalui dukungan APBN-P 2015 dan seluas 700 ribu hektar melalui dukungan DAK, tidak seluruhnya akan berdampak pada tahun ini namun sebagian akan berdampak pada peningkatan produksi tahun 2016," paparnya.