DPD RI Minta Percepat Identifikasi Korban Kapal Tenggelam

Kompas.com - 07/09/2015, 18:58 WIB


JAKARTA, Kompas.com –
Peristiwa tenggelamnya kapan di lepas pantai barat Malaysia dekat Sauh Capi, kota pesisir Sabak Bernam, Selangor pada Kamis, 3 September lalu membawa cerita tersendiri.

Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid mengatakan bahwa para korban kapal tenggelam di lepas pantai barat Malaysia dekat Sauh Capi, kota pesisir Sabak Bernam, Selangor pada Kamis, 3 September lalu merupakan para TKI ilegal. Namun, pemerintah akan terus mengawal proses pemulangan para korban ke Indonesia.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Kepala BP3TKI Aceh, Mukhtar dan BP3TKI Sumatra Utara, sebelum berangkat ke Malaysia, para korban tersebut tidak ada yang berproses di BP3TKI sebagai TKI. Yang menjadi kendala adalah sulitnya mengindentifikasi korban karena tidak dilengkapi dokumen lengkap sesuai dengan prosedur pemberangkatan TKI. Tim SAR terus melakukan pencarian dan penyelamatan dengan tiga kapal APMM, tiga boat APMM, dua kapal Angkatan Laut Malaysia dan dua helikopter.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba pada Minggu (6/9/2015) menyambut baik langkah pemerintah, dalam hal ini BNP2TKI, bersedia menfasilitasi semua korban tenggelamnya kapal tersebut walaupun mereka bukan TKI legal.

“Walaupun mereka berangkat sebagai TKI ilegal, namun Negara harus hadir dan melindungi mereka, karena mereka juga adalah warga negara Indonesia. Sekali lagi, saya minta pemerintah tingkatkan sosialisasi tentang prosedur jadi TKI di Luar negeri agar tidak terjadi lagi masalah yang sama,” ucap Parlin.

Anggota DPD RI Asal Sumatera Utara ini juga meminta agar pemerintah meningkatkan sosialisasi tentang prosedur menjadi TKI di Indonesia sehingga masyarakat tidak lagi menempuh jalur ilegal. “Semoga identifikasi korban segera selesai. Dan kalau boleh keluarga juga ikut membantu proses identifikasinya,” tutup Parlin.

Perlu diketahui, Satgas KBRI Kuala Lumpur Malaysia mendata hingga kini total jenazah yang ditemukan berjumlah 29 jenazah. Sedangkan korban selamat berjumlah 20 orang. Sedangkan dari berbagai laporan yang masuk ke KBRI, tercatat terdapat 62 orang dilaporkan hilang oleh keluarganya dan diduga ikut serta naik ke kapal nahas tersebut. Bagi keluarga para korban selamat, diharap menghubungi hotline khusus KBRI di nomor +60193309114 dan +60193345114. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com