Josephus Primus - Sapi potong di Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada Selasa (17/11/2015) sudah meminta proses karantina dipangkas hingga satu hari untuk mempercepat pengiriman sapi potong, khususnya ke Jabodetabek.
Senin, 23 November 2015Ongkos Angkut dengan Kapal Ternak Lebih Murah
KOMPAS.com - Ongkos pengangkutan sapi potong dari Kupang hingga Jakarta menggunakan kapal khusus ternak lebih murah. "Ongkosnya Rp 320.000 per ekor termasuk asuransi," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (18/11/2015).
Lebih lanjut, Menteri Amran mengatakan bahwa angka tersebut merupakan kesepakatan yang sudah ditempuh antara Kementerian Pertanian, Gubernur NTT Frans Lebu Raya, dan sekitar 47 orang pelaku usaha peternakan sapi di NTT. Kata sepakat itu terjadi usai pertemuan pihak-pihak tersebut.
Menurut pemaparan Menteri Arman, selama ini, dengan menggunakan kapal barang, ongkos angkut dari Kupang hingga Jakarta mencapai Rp 1,8 juta per ekor. Uang sebesar itu belum termasuk asuransi.
Pemerintah, pada 10 November 2015, meresmikan satu dari enam kapal khusus pengangkut ternak. Dengan anggaran pembuatan Rp 180 miliar, seluruh kapal akan mendistribusikan hewan ternak dari wilayah produsen ke wilayah konsumen di seluruh Nusantara. "Kapal pengangkut itu bagian dari tol laut," kata Menteri Amran mengingatkan soal program pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla itu.
KM Camara Nusantara 1
Catatan terkumpul menunjukkan, saat ini, ada satu dari enam kapal yakni Kapal Motor (KM) Camara Nusantara 1 yang sudah rampung pembangunannya. Kapal itu kini tengah berada di galangan kapal Bangkalan di Madura, Jawa Timur. Setelah urusan surat-surat dan operator kelar, pada 1 Desember 2015, kapal berkecepatan 12 knot dengan tipe 750 DWT itu bertolak ke Kupang.
KM Camara Nusantara 1 mampu mengangkut 500 ekor sapi. Kapasitas kapal, menurut Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Kupang Sanggam Marihot, hingga 2.000 gross tonase (GT).
Yang menarik, Kementerian Perhubungan yang membangun kapal itu menyiapkan fasilitas khusus yang bisa dianggap "memanjakan" sapi. KM Camara Nusantara 1 terdiri dari empat dek untuk mengangkut sapi. Kapal itu memilik panjang 68 meter dengan lebar 14 meter.
Fasilitas khusus bagi sapi adalah kandang-kandang yang memadai baik ukuran maupun kenyamanannya. Ada juga fasilitas klinik, ruang isoloasi hingga tempat minum otomatis. Petugas di kapal itu memantau kondisi sapi selama perjalanan. "Itu supaya sapi tidak stres," kata Menteri Marwan lagi.
KM Camara Nusantara 1 akan membawa sapi-sapi tersebut menuju pelabuhan Cirebon, Jawa Barat. Lama perjalanan sekitar dua hingga tiga hari.
Cirebon menjadi pilihan karena lokasinya terbilang di tengah-tengah Pulau Jawa. Hal ini memudahkan sapi-sapi bisa diangkut ke kawasan Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah untuk proses penggemukan sebelum dipotong.