Peningkatan Industri Nasional dengan Hasil Riset Litbang

Kompas.com - 25/11/2015, 14:22 WIB


Industri nasional diharapkan siap untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan menguasai pasar dalam negeri, ASEAN hingga global melalui berbagai produk unggulannya. Oleh karena itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengajak para pelaku industri khususnya Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk memanfaatkan hasil riset yang telah ditemukan lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) di lingkungan BPPI Kementerian Perindustrian.

“Ayo, para pengusaha IKM gunakan hasil riset kami, gratis,” ujarnya ketika mengunjungi Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Padang.

Baristand Padang sendiri telah melakukan riset dengan mengembangkan produk olahan berbahan bengkoang. Dari buah ini, sudah berhasil dikembangkan produk jadi berupa es krim bengkoang, donat, wafel, hingga bolu kukus. Bahkan hasil riset tersebut juga berhasil memperpanjang keawetan kue-kue basah dari bengkoang.

Tak hanya membantu pelaku IKM, Baristand Padang juga membuat peralatan-peralatan yang sederhana dan efektif untuk mendukung proses produksi seperti memodifikasi alat pemotong ubi kayu dan alat pengoles sambal pada keripik balado. Bahkan, balai ini telah mengembangkan buah gambir menjadi tinta pemilu, stempel, pewarna tekstil, penyamakan kulit dan antioksidan yang alami.

“Temuan-temuan menarik seperti yang dihasilkan Baristand Padang itu juga dilakukan di Balai Besar dan Baristand lainnya dengan hasil riset yang berbeda,” tegas Menperin. Saat ini, BPPI mempunyai 23 unit Balai terdiri dari 11 Balai Besar, 11 Baristand Industri dan satu Balai Sertifikasi Industri, dengan jumlah SDM Peneliti sebanyak 291orang dan Perekayasa sebanyak 52 orang. 

Selama ini, litbang di lingkungan Kementerian Perindustriandi bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BBPI). Litbang initelah memiliki komitmen kuat dan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan daya saing industri nasional.Berbagai kegiatan yang telah dilakukan.

Kegiatan-kegiatan tersebut, antara lain:pelaksanaan inovasi dan riset-riset yang dibutuhkan industri,penyediaan solusi teknis terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi oleh dunia industri, revitalisasi fungsi litbang teknologi dalam rangka peningkatan penguasaan teknologi atau percepatan alih teknologi dan kemandirian bangsa, serta peningkatan aplikasi hasil-hasil litbang nasional dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). 

Menperin mengharapkan kegiatan litbang di lingkungan BPPI Kementerian Perindustrian, tidak terhenti pada invensi saja, tetapi harus sampai kepada inovasi untuk mencari sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya dan harus dapat diproduksi dalam skala komersial, sehingga nilai tambah yang dihasilkan dapat berdampak secara ekonomi dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. 

Untuk itu, Kepala BPPI Kementerian Perindustrian Haris Munandar meminta kepada seluruh Balai Besar dan Baristand di bawah jajarannya agar menerapkan pendekatan berbasis pasar (market driven-oriented) dalam kegiatan litbang yang dilakukan.Selain itu juga diperlukan keterlibatan SDM litbang yang berkualitas, kapabel, dan kompeten khususnya para pejabat fungsional Peneliti. 

“Dengan didukung tenaga peneliti yang profesional, diharapkan pengembangan dan desiminasi hasil litbang dapat dilakukan secara optimal sehingga menghasilkan penelitian yang dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh dunia industri,” tuturnya.

Upaya publikasi yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian ialah dengan meluncurkan Buku Prosiding Workshop Hasil Litbang Unggulan. Buku ini dapat menjadi media atau atau informasi awal untuk mendiseminasikan litbang Balai Besar dan Baristand Industri yang dihasilkan dengan industri terkait.

Buku Workshop Hasil Litbang Unggulan Tahun 2015 berhasil diterbitkan dengan 282 halaman dan memuat 15 hasil hasil litbang terseleksi yang diusulkan oleh Balai Besar dan Baristand di lingkungan Kementerian Perindustrian. Diantara Hasil-hasil litbang tersebut telah memiliki kriteria untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar dan dapat diaplikasikan pada industri terkait serta memiliki nilai kebaruan yang berpotensi paten.

Hasil litbang yang dimuat pada buku prosiding tahun ini, antara lain tentang pembuatan komponen tapak rantai untuk kendaraan tempur tank scorpion yang dilakukan oleh Balai Besar Logam dan Mesin, perancangan metode pengukuran kemampuan daur ulang kertas yang dilakukan oleh Balai Besar Pulp dan Kertas.

Selanjutnya, pembuatan aplikasi kitosan pada kain kapas sebagai antibakteri yang dilakukan oleh Balai Besar Tekstil, teknologi hybrid anaerobic – wetland untuk pengolahan air limbah pencucian jeans yang dilakukan oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri, serta pengembangan produk pangan darurat berbasis mokaf siap saji yang dilakukan Balai Besar Industri Agro. (adv) 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com