Nenek moyangku seorang pelaut, gemar mengarung luas samudera, menerjang ombak tiada takut, menempuh badai sudah biasa ....
Penggalan lagu di atas menyatakan bahwa Indonesia memiliki sejarah panjang dan kuat sebagai negara maritim. Tak hanya sejarah, laut yang dimiliki Indonesia juga memiliki berbagai hal yang sangat menarik untuk diselami.
Lagu di atas terbukti dengan adanya sejarah mengenai Enrique Maluku. Dikutip dari situs web National Geographic Indonesia, Gubernur Maluku Said Assagaf menyatakan bahwa putra Maluku ini merupakan pengeliling dunia yang pertama. Sejarah tersebut dapat dilihat dari catatan Maximilianus Transylvanus dalam buku petualang asal Italia yang berada di perpustakaan Universitas Yale, Amerika Serikat.
Bukti Indonesia sebagai negara maritim juga dapat dilihat pada zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Dua kerajaan tersebut melakukan kegiatan perdagangan dilakukan melalui laut. Selain perdangangan, dua kerajaan ini memiliki armada laut yang kuat.
Sistem kemaritiman mulai terbangun dari dua kerajaan ini. Bahkan pada zaman Kerajaan Majapahit, Sumpah Palapa dari Gajah Mada mengilhami pengembangan dan perkembangan Nusantara menjadi bangsa bahari.
Tak hanya sekedar menjadi pelaut dan memiliki armada maritim yang kuat, Indonesia juga mampu membuat kapal layar yang kualitasnya sudah mendunia. Kapal Pinisi terbuat dari kayu dan dirangkai tanpa menggunakan paku. Kapal yang berasal dari Suku Bugis dan Suku Makassar di Sulawersi Selatan ini pada sekitar abad ke-14 sudah mampu berlayar dan menjelajahi samudera di seluruh dunia.
Berbeda dengan kapal kayu yang berasal dari negara lain, pembuatan kapal Pinisi mempunyai ritual sendiri. Mulai dari pemotongan pohon yang akan diambil kayunya, peletakkan lunas, pemasangan papan pengapit, hingga peluncuran kapal mempunyai upacara sendiri yang bertujuan menolak bala dan mendatangkan kebaikan.
Berbicara mengenai kelautan, tentu saja Indonesia memiliki wisata bahari yang tak kalah menakjubkan dari sejarahnya. Mulai dari wisata pesisir pantai hingga bawah laut, Indonesia memiliki semua potensi tersebut.
Pemandangan indah dari Pantai Pandawa di Bali, Pantai Iboih di Pulau Weh, atau Pantai Tanjung Lesung di Banten mulai mendatangkan para wisatawan. Wisata bawah laut yang berlokasi di Pulau Bintan, Wakatobi, dan Raja Ampat juga sudah menjadi lokasi menyelam para wisatawan nusantara dan mancanegara.
Selain menikmati keindahan pantai dan menyelam, para wisatawan juga dapat melakukan banyak aktivitas di sekitar laut Indonesia. Berselancar atau menikmati laut dengan berlayar juga dapat menjadi alternatif wisata bahari Indonesia.
Berwisata bahari di Indonesia juga didukung penuh oleh pemerintah. Salah satu upaya untuk mempromosikannya, Pengembangan Segmen Pasar Personal, Deputi Bidang Pemngembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata mengadakan Kampanye Budaya Maritim Dukungan Hari Nusantara. Kegiatan ini diadakan bersamaan dengan kegiatan Hari Nusantara 2015 yang akan jatuh pada tanggal (13/12/2015).
Acara yang akan dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Lampulo, Banda Aceh ini direncanakan akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo beserta para Menteri, Anggota DPR Pusat, Gubernur, DPRD Provinsi, Bupati/Walikota, Pejabat Pusat dan Daerah, masyarakat kelautan, dan seluruh pihak terkait, diperkirakan sebanyak 3.000 undangan.
Kegiatan ini bertujuan dapat menggerakan niat dan menarik para wisatawan nusantara ataupun mancanegara untuk melakukan perjalanan wisata ke seluruh wilayah Indonesia yang memiliki keindahan dalam wisata bahari. Lalu sudahkah Anda tentukan destinasi untuk berwisata bahari selanjutnya? (Adv)