Miss V Bau Tak Sedap? Awas Gejala Keputihan!

Kompas.com - 23/12/2015, 09:12 WIB


Keputihan yang dialami oleh wanita memang seringkali terasa tidak nyaman. Meski begitu, sebenarnya merupakan hal yang wajar apabila wanita mengalami keputihan. Siklus menstruasi adalah salah satu penyebab yang terkait dengan keputihan. Lalu, apa sih penyebab keputihan lainnya? 

Keputihan disebabkan karena kelenjar di dalam rahim dan vagina membawa keluar sel - sel mati dan bakteri dengan pengeluaran lendir, keluarnya lendir ini menyebabkan vagina kita tetap bersih dan membantu dalam mencegah infeksi. 

Jika seorang wanita sedang mengalami masa subur, menyusui atau dalam keadaan terangsang, merupakan hal yang wajar bagi wanita tersebut untuk mengalami keputihan. Bau pun bisa berubah apabila sedang hamil ataupun tidak bersih dalam membersihkan miss v. Hal inilah yang sering disebut sebagai keputihan bau. 

Keputihan bau adalah salah satu gejala keputihan abnormal (patologis) yang perlu diatasi agar kondisinya tak semakin parah. 

Dalam kasus tertentu, gejala keputihan bau diiringi dengan peradangan seperti perih dan gatal, hingga lendir yang berubah warna menjadi cokelat, putih susu atau hijau. 

Namun, bagi sebagian wanita juga ada yang hanya mengalami bau tak sedap pada area kewanitaan. 

Dari ciri-ciri berdasarkan warna, keputihan bau dibedakan menjadi tiga. Ciri-ciri ini adalah hal yang kerap terjadi yang disebabkan oleh virus, bakteri dan sejenisnya. 

Keputihan berwarna kuning kehijauan

Kondisi ini membuat area miss v memiliki bau tak sedap, tekstur lendir kental dan berbusa. Penyebabnya dikarenakan infeksi parasit yang cukup lama.

Keputihan berwarna abu abu 

Biasanya baunya sangat amis dan lendir encer. Disebabkan oleh infeksi bakteri.

Keputihan berwarna cokelat dan kadang disertai darah. 

Biasanya baunya sangat menyengat dan busuk. Apabila mengalami gejala berdasarkan ciri-ciri tersebut, wajib untuk segera ke dokter, hal ini dikarenakan adanya kemungkinan gejala kanker. 

Jika kondisi keputihan bau tidak pada tahap berwarna cokelat dan berdarah, masalah ini bisa diatasi dengan cara sederhana, praktis, dan juga aman. Salah satunya dengan membersihkannya dengan Sabun LTV, produk sabun kewanitaan unggulang yang sudah terbukti efektif dalam mengatasi keputihan bau. 

Sabun LTV terbuat dari bahan-bahan alami 100% dan tanpa efek samping. Dengan mengandung sirih, manjakani, kunir putih, dan lidah buaya yang terkenal akan khasiatnya dalam mengatasi masalah keputihan.

Selain mengandung bahan yang berkualitas, Sabun LTV juga sudah mengantongi ijin edar dengan NO BPOM NA 18141600039. Sabun LTV diproduksi oleh PT. Warung Stamina Indonesia, didistribusikan oleh Kimia Farma Trading & Distribution dan tersedia di seluruh Apotek Kimia Farma, Apotek Roxy, serta Apotek dan Toko Obat di seluruh Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.sabunltv.com. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau