Menuju Swasembada

Pangan 2017

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bertekad untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumber daya lokal demi meningkatkan kemandirian pangan, ekspor dan kesejahteraan petani.

-
Jumat, 1 April 2016

Ditantang Menteri, Demak Siap Penuhi Target Setor Gabah

DEMAK, KOMPAS.com—Petani di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menyambut baik rencana pemberian bantuan alat produksi pertanian (alsintan) dan bibit benih. Tantangan peningkatan produksi padi untuk mendapatkan bantuan itu pun bersambut.

"Mau ada bantuan, ya seneng. Matur nuwun (terima kasih), Pak Menteri. Semoga bantuannya benar-benar nyata," kata Abdul Malik, Ketua Gapoktan Tani Maju, Desa  Jungpasir, Kecamatan Wedung, Demak, Jawa Tengah, Jumat (1/4/2016).

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjanjikan sejumlah bantuan peralatan dan bibit gratis, dengan syarat target produksi padi tercapai. Untuk Demak, targetnya adalah 180.000 ton gabah yang harus disetor ke Bulog dalam tenggat dua bulan ke depan.

Janji pemberian bantuan sebanyak  100 unit alsintan dan bibit benih padi untuk 25,000 hektar lahan lahan pertanian tersebut, disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Pada Jumat, Amran mengikuti panen raya di Desa Bungo, dan berdialog dengan kelompok tani setempat.

Menurut Malik, bantuan tersebut akan sangat membantu petani. Selama ini ongkos produksi pertanian menjadi mahal, kata dia, karena banyak pekerjaan masih digarap manual memakai tenaga manusia.

Malik mencontohkan, banyak panen tertunda sekarang karena kurangnya buruh ngedossebutan untuk tenaga pemanen padi di daerah itu. Kalaupun ada buruh, ujar dia, total biayanya mahal.

"Untuk bayar tenaga, makan,  rokok, dan lain-lain, total Rp 100.000 per orang. Bantuan itu benar-benar kami butuhkan. Kepengin-nya, (dapat bantuan) alat potong padi," ungkap Malik.

Terkait bantuan benih, ujar Malik, petani Demak membutuhkan benih padi unggulan  yang cocok untuk kultur tanah pertanian setempat. (Baca: Ada Strategi Berantas Mafia, Harga Beras Premium Bisa Rp 7.500 per Kilogram)

"(Namun), bantuan benihnya harus tepat waktu. Seringkali (benih sampai sudah) kadaluarsa, (atau) petani sudah memakai benih sendiri baru ada  pemberian benih. Itu kan sia-sia," ungkap Malik.

Tantangan berjawab

Tantangan Amran soal target produksi padi mendapat jawaban dari pemerintah daerah setempat. Terlebih lagi, Amran juga menjanjikan tambahan 75 alat lagi di luar janji 100 alat untuk tahun ini bila target benar-benar terpenuhi sesuai jadwal.

KOMPAS.com/ARI WIDODO

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengikuti panen raya di Desa Bungo, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (1/4/2016).

"Kami tantang Bupati Demak. Apabila 180.000 beras Demak dibeli Bulog, kami berjanji memberi tanda mata kenangan," tegas Amran. "Tolong dicatat, kami beri tambahan 75 unit alsintan jika target itu bisa terpenuhi. Nanti diberikan dua bulan setelah bantuan yang pertama," imbuh dia.

Kabupaten Demak memiliki sawah seluas 52.315 hektar. Setiap hektarnya, rata-rata menghasilkan 7 ton sampai 8 ton gabah. Daerah ini merupakan salah satu lumbung padi nasional.

"Kami siap menerima tantangan pak Menteri. Terlebih lagi belum seluruhnya lahan padi kami yang dipanen. Namun, semua itu tergantung dari (kesiapan) Bulog sendiri (membeli gabah petani), kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Demak, Wibowo.

Merespons anjloknya harga gabah di tingkat petani, Presiden Joko Widodo memerintahkan Bulog membeli langsung gabah dari petani. Amran bahkan meminta apa pun kualitas gabah petani, Bulog harus mau membelinya, dengan kisaran harga Rp 3.400 sampai Rp 3.700 per kilogram gabah.

Program khusus tersebut dijadwalkan berlangsung pada Maret 2016 sampai Mei 2016. (Baca juga: Menteri Amran: Selama Bukan Pasir, Gabah Petani Harus Dibeli Bulog).