Menuju Swasembada

Pangan 2017

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bertekad untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumber daya lokal demi meningkatkan kemandirian pangan, ekspor dan kesejahteraan petani.

Dok Kementerian Pertanian - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat mengikuti panen raya di Kabupatan Bantaeng, Sulawesi Selatan, Jumat (29/4/2016)
Senin, 2 Mei 2016

Rekor, Sawah di Bantaeng Panen 9,4 Ton per Hektar

MAKASSAR, KOMPAS.com - Produktivitas padi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, pada musim panen Maret-April 2016 mencapai 9,4 ton gabah per hektar.

“Ini merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, saat melakukan panen raya di Desa Rappoa, Kecamatan Pa’jukkukang, Kabupaten Bantaeng, Jumat (29/4/2016).

Amran turut melakukan panen raya di areal sawah seluas 230 hektar di desa itu. Selain apresiasi, dia pun memastikan harga gabah petani tak akan anjlok.

“Saya minta Bulog tidak membeli gabah petani di Kabupaten Bantaeng di bawah Rp 3.700 (per kilogram)," tegas Amran.

Dalam kunjungannya itu, Menteri Pertanian juga menyerahkan bantuan 20 pompa air untuk mencukupi pasokan air. Bersumber dari sungai, kebutuhan air untuk areal 1.000 hektar dapat terpenuhi dengan keberadaan pompa itu.

Perintah untuk Bulog membeli gabah petani di kisaran patokan harga pembelian pemerintah (HPP) merupakan bagian dari Gerakan Panen Serap Gabah (Sergap). Gerakan ini melibatkan Kementerian Pertanian, TNI, pemerintah daerah, dan Bulog.

Tujuan Sergap adalah memastikan harga gabah tidak anjlok selama masa panen raya. Sebaliknya, gerakan ini juga mengupayakan harga beras di pasaran stabil.

Di Sulawesi Selatan, Sergap dimulai sejak awal Maret 2016, dengan pusat gerakan di Kabupaten Takalar. Areal sawah di Bantaeng yang terlayani gerakan ini mencapai 7.829 hektar.  

Pada kesempatan yang sama, Bupati Kabupaten Bantaeng Nurdin Abdullah menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan yang didapatkan petani di wilayahnya.

“Kami telah menerima bantuan seperti alat mesin pertanian, benih, dan pupuk yang telah terbukti membantu meningkatkan kesejahteraan petani. Ini adalah bukti keberpihakan pemerintah terhadap petani,” ungkap Nurdin.  

Pada 2015, pemerintah melalui program upaya khusus untuk peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai, telah menyerahkan pula sejumlah bantuan ke kabupaten ini. Di antara bantuan itu adalah tiga vertical dryer, 15 traktor tangan, dan 10 corn sheller.

Adapun untuk 2016, untuk Kabupaten Bantaeng telah dialokasikan bantuan 9 combine harvester, 28 corn sheller, dan 48 power thresher multiguna.